Disebut PKS Gaya Komunikasinya Intimidatif, Gibran: Ya Terima Kasih
ERA.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengucapkan terima kasih dengan catatan yang diberikan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada dirinya. Ia mengaku masih memiliki banyak kekurangan dalam kepemimpinannya.
Sebagai informasi PKS memberikan lima catatan atas kepemimpinan Gibran. PKS merupakan satu-satunya partai oposisi di kota Solo.
”Ya terima kasih atas evaluasinya,” kata Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo, Kamis (24/2/2022).
Gibran sendiri mengakui masih banyak kekurangan dalam kepemimpinannya. Untuk itu ia berusaha untuk melakukan evaluasi. ”Terima kasih, terima kasih untuk PKS. Nanti saya perbaiki,” ucapnya.
Salah satu yang menjadi sorotan dari PKS yakni mengenai kemiskinan. Berdasarkan data BPS yang disampaikan PKS, ada kenaikan angka kemiskinan di kota Solo sebanyak 0,37 persen.
”Ya kan kalau kemiskinan bertambah semua mengalami. Angka pengangguran bertambah juga. Semua (semua kota mengalami kenaikan),” katanya.
Untuk itu salah satu yang diupayakan oleh Gibran yakni menyelesaikan permasalahan area kumuh di kelurahan Mojo dan Semanggi. ”Ya kita selesaikan, nanti dengan Pak Disperkim (Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan),” ucapnya.
Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memberikan sorotan dalam kepemimpinan pasangan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa periode 2021-2024. PKS memberikan catatan pada kepemimpinan Gibran-Teguh.
”Ada lima poin yang menjadi sorotan kami,” kata Ketua DPD PKS Kota Solo Daryono, Kamis (24/2/2022).
Catatan pertama yang diberikan yakni mengenai capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Solo yang menurun pada tahun 2021 dibandingkan tahun 2020. Pada tahun 2020 tercatat PAD kota Solo mencapai Rp475 miliar. Sementara pada tahun 2021, PAD menurun menjadi Rp408 miliar.
”Padahal kondisi pandemi berangsur lebih membaik dan mereda dibanding 2020,” ucapnya.
Poin kedua yang menjadi catatan yakni jumlah penduduk miskin di kota Solo yang meningkat dari tahun 2020 sebesar 9,03 persen menjadi 9,4 persen di tahun 2021. Posisi ini menjadi peringkat pertama untuk jumlah kemiskinan di Jawa Tengah dengan 48.790 penduduk.
Catatan ketiga yakni mengenai Ruang Terbuka Hijau (RTH) di tahun 2021 yang baru mencapai 7,60 persen. Masih jauh dari target yang ditetapkan yakni 20 persen dari luas wilayah kota Solo.
Keempat, mengenai gaya kepemimpinan Gibran yang dianggapp kurang ngemong. Gibran dianggap seperti di menara gading dan kurang komunikasi dengan para stakeholder terkait.
”Seperti pada penataan sentra IKM Gilingan, gaya komunikasinya intimidatif. Seperti meninggalkan mobil dinas di sekolah dan kejadian pemecatan pada lurah Gajahan tanpa ada mekanisme bertahap,” ucapnya.
Catatan terakhir yakni masalah ketertiban administrasi mengenai struktur organisasi dan tata kerja (SOTK). Nomenklatur sudah diubah dengan peraturan wali kota (Perwali) baru, namun pada pembahasan APBD 2022 masih menggunakan nomenklatur lama.
Kami juga pernah menulis soal Aturan Terbaru PPKM Level 3 di Solo, Gibran Keluarkan Edaran: PTM 50 Persen, Mal Buka sampai Jam 8 Kamu bisa baca di sini
Kalo kamu tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya!