Kebiasaan Minum dari Sedotan Bikin Bibir Cepat Keriput, Benarkah?

| 28 Feb 2024 07:05
Kebiasaan Minum dari Sedotan Bikin Bibir Cepat Keriput, Benarkah?
Ilustrasi minum dengan sedotan (Unsplash)

ERA.id - Belakangan ini, beredar di media sosial terkait kebiasaan minum dari sedotan yang kabarnya bisa membuat bibir lebih cepat keriput. Benarkah demikian?

Para aktris papan atas seperti Lisa Blackpink, hingga Kourtney Kardashian punya cara minum yang berbeda saat menggunakan sedotan. Mereka kerap terlihat minum menggunakan sedotan yang diletakkan di samping bibir, bukan dari ujung bibir dan mengerucutkannya. 

Alasan di balik kebiasaan itu ternyata bukan untuk terlihat imut saat menyeruput minuman, tapi memang bertujuan untuk mencegah keriput di area bibir muncul lebih cepat.

Ya, ahli bedah yang tergabung sebagai anggota American Society of Plastic Surgeons (ASPS), Lara L. Devgan, MD mengatakan, kebiasaan mengerucutkan bibir saat minum dengan sedotan bisa dapat memberikan efek jangka panjang, termasuk timbulnya garis halus di area mulut.

“Jika berulang kali melipatnya berulang kali dengan pola lipatan yang sama, Anda akan mendapatkan garis-garis yang tergores, dan semakin sulit untuk menghilangkannya,” kata Devgan.

Ia menggambarkan, kulit di area bibir itu seperti selembar kertas. Ketika seseorang minum melalui sedotan berulang kali, garis-garis tersebut menjadi semakin dalam.

Sedotan dan merokok adalah penyebab utama kerutan bibir yang banyak dipikirkan orang, namun Devgan mengatakan itu hanyalah pola ekspresi kuat yang melibatkan mengerucutkan bibir, seperti membuat wajah “bebek” saat berfoto.

Meskipun garis-garis ini telah disebut sebagai garis perokok di era sebelumnya, kerutan di area bibir dapat muncul pada siapa saja, terlebih pada orang yang banyak melakukan kebiasaan yang membuat bibir terlalu sering dikerucutkan, termasuk merokok dan minum dari ujung bibir menggunakan sedotan.

Perlu diketahui, otot di sekitar bibir yang disebut orbicularis oris mengontrol bentuk dan pergerakan bibir dan berbentuk seperti tali dompet, sehingga menyempit bentuknya akan menambah ketegangan pada kulit sehingga menimbulkan garis.

Ada faktor lain yang juga berkontribusi terhadap pembentukan kerutan bibir, seperti kerusakan akibat sinar matahari dan paparan sinar UVA dan UVB, yang menyebabkan penuaan di sekitar bibir dan hilangnya volume pada bibir itu sendiri serta genetika.

“Apel tidak akan jatuh jauh dari pohonnya dalam hal penuaan wajah, dan jika Anda memiliki riwayat genetik atau keluarga dengan garis-garis halus dan kerutan yang lebih dalam di wajah, kemungkinan besar Anda juga termasuk dalam kategori tersebut,” jelas Devgan.

Orang-orang yang memiliki bibir dan mulut “terlihat paling muda” seiring bertambahnya usia adalah mereka yang tidak terlalu sering menggunakan fungsi mengerucutkan bibir. (Ant)

Rekomendasi