ERA.id - Efek makeup memang bisa memberi keajaiban luar biasa untuk tampilan wajah. Namun, perlu dipahami bahwa riasan wajah memliki genre yang berbeda-beda. Setiap pulasan memiliki keunikan tersendiri.
Sayangnya hal kurang menyenangkan menghampiri Makeup Artist (MUA) asal Malaysia. Hasil makeupnya mendapat cibiran dari netizen. Dikutip dari Mstar pada Selasa (6/10/2020), usai mengunggah hasil riasan bertema 'baby doll' di Facebook, MUA bernama Athilla D'hun langsung panen hujatan oleh netizen.
"Ini seperti boneka kadal dengan mata yang mirip kadal," komentar salah seorang netizen menggunakan bahasa Malaysia.
"eyelash tu x sesuai laa dik.. hahahaha bukan babydikk macam grannydoll," ungkap netizen lainnya.
Namun, ia nampaknya tak perduli dengan kritikan netizen menyusul foto riasannya bertema 'baby doll' yang diejek di media sosial. Athilla mengaku ia sudah terbiasa mendapat komentar negatif dari netizen.
Baginya, kritikan pedas itu lumrah baginya sebagai seniman. Dia mengaku lebih fokus untuk makeup khusus efek film dan pentas dipanggung. Mengenai foto tersebut, Athilla mengatakan makeup dibuatnya karena sedang mengikuti sebuah acara di Kelantan.
"Aku jadi juri makeup di Kelantan pada Sabtu lalu. Saat itu, aku diminta membuat demonstrasi makeup bertemakan baby doll, beauty makeup," ungkap Athilla.
"Aku buat dalam waktu kurang dari sejam. Pada saat yang sama, aku juga sudah jelaskan bahwa beauty makeup bukan keahlianku," tambahnya.
Lebih lanjut, Athilla mengatakan ia lebih kearah makeup untuk efek yang sangat berbeda dengan makeup beauty. Sayangnya, kebanyakan tamu yang datang diacara tersebut adalah orang yang terbiasa melihat makeup beauty.
"Kalau di pentas itu berbeda sebab audiens harus melihat dari jauh dan sebagainya. Jadi aku coba seimbangkan antara makeup seni dengan beauty. Nah, konyolnya kebanyakan yang datang hari itu adalah mereka yang terbiasa melihat beauty makeup untuk pesta pernikahan," ujarnya.
Meskipun foto yang diunggahnya menuai beragam komentar negatif dari netizen. Namun, dia tidak berkecil hati dan menanggapinya dengan tenang. Athilla juga menasihati netizen supaya menyampaikan teguran bernada positif.
"Dalam 10 yang suka, mesti ada yang tak suka. Dalam bidang seni, kita telah diajar untuk terima kritikan. Aku tak terlalu berkecil hati," tutur Athilla.
"Ada netizen yang kritik dengan cerdas, itu bagus. Tapi kebanyakan dalam masyarakat kita, mereka komentar tanpa memberi solusi. Jadi bagaimana kami bisa perbaiki diri?," lanjutnya.
Menurutnya, kritikan harus ada landasan. Ia meminta netizen untuk mengkritik bukan menghinanya. Sebab, mengkritik itu menilai atau pendapat, sementara menghina dapat menjatuhkan.