Kirab Pengantin adalah Momen Sakral dalam Pernikahan Jawa, Apa Maknanya?

| 04 Dec 2022 10:05
Kirab Pengantin adalah Momen Sakral dalam Pernikahan Jawa, Apa Maknanya?
Pernikahan adat Jawa (Twitter)

ERA.id - Kirab pengantin adalah salah satu prosesi yang biasa dilakukan dalam pernikahan adat Jawa. Jika di masa lalu prosesi tersebut hanya dilakukan oleh raja-raja, seiring berkembangnya zaman siapa saja dapat melakukannya.

Kirab pengantin disebut juga sebagai prosesi penyambutan pengantin tradisional di Jawa baik itu adat Solo, Jogja, Sunda, dan beberapa daerah lainnya. Kirab sendiri biasanya dilakukan pada upacara-upacara besar seperti : Jumenengan, Penyambutan Tamu Agung, dan Arak-arakan Pernikahan Putri Raja.

Kata “kirab” jika dilihat dari kamus besar bahasa indonesia memiliki makna perjalanan bersama-sama atau beriringan secara teratur dan berurutan dari depan ke belakang dalam rangkaian upacara.

Penerapan adat kirab sendiri memiliki fungsi masing-masing yang tergantung maksud dan tujuan. Kirab dalam prosesi pernikahan dilakukan setelah serangkaian acara telah terlampaui atau selesai.

Meskipun demikian, dalam adat jawa yang lainnya kirab biasanya dilakukan sebelum atau saat acara berlangsung, Seperti halnya kirab pada acara khitan.

Kirab Pengantin adalah Momen Sakral

Acara kirab pengantin di Merti Dusun Yogyakarta (Wikipedia)

Dilansir dari laman resmi Kemdikbud, Kirab Manten merupakan prosesi yang dilakukan untuk mengantar mempelai dan kedua orang tua mempelai sampai ke pelaminan. Kirab manten ini adalah salah satu rangkaian dari upacara pernikahan.

Dalam prosesi kirab, kedua pengantin dikawal oleh puluhan orang danmempelai pria membawa beberapa hasil bumi untuk diberikan kepada mempelai wanita. Prosesi kirab manten memiliki beberapa urutan. berikut beberapa di antaranya:

  1. Cucuk lampah (Komposisi tariannya dipimpin oleh seorang penari pria yang biasa disebut “Cucuk Lampah” yang diikuti oleh sepasang gadis remaja yang membawa (Kembar Mayang) dan diiringi oleh para penari Badaya yang berjalan pelan dan teratur)
  2. Satrio kembar (2 orang, adalah laki-laki yang tingginya sama dan belum menikah)
  3. Putri domas (4 orang, perempuan yang belum menikah. Dalam prosesinya biasanya putri domas melakukan tabur bunga di sepanjang jalan kirab.
  4. Anak patah (merupakan anak perempuan yang sama tingginya dan berusia sekitar 5-7 tahun)
  5. Kedua pengantin
  6. Ibu dari kedua pengantin
  7. Ayah dari kedua pengantin
  8. Saudara kandung pengantin wanita
  9. Saudara kandung pengantin pria
  10. Saudara kandung orang tua pengantin wanita
  11. Saudara kandung pengantin pria

Setelah proses kirab selesai selanjutnya digelar sebuah tarian persembahan seperti misalnya, Srikandi & Arjuna, Badaya, atau Gambyong. Yang diiringi langsung oleh musik karawitan Jawa, sehingga keseluruhan kirab ini akan menghadirkan nuansa yang sakral dan agung.

Kirab sendiri merupakan suatu simbol penghormatan kepada kedua pengantin yang dianggap sebagai raja sehari yang diharapkan kelak dapat memimpin dan membina keluarga dengan baik.

Kemudian tujuan kirab adalah untuk mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih dalam melaksanakan rangkaian adat yang dijalani. Kirab sendiri pada masa sekarang sudah sangat jarang ditemui.

Tradisi kirab secara umum dinilai memakan biaya dan waktu yang membuat orang-orang beranggapan kirab tidak efektif. Akan tetapi kirab dalam acara pernikahan modern ini masih biasa dilakukan.

Tradisi kirab hingga kini masih banyak dilakukan oleh kedua mempelai dengan cara berkunjung kepada sanak saudara keluarga mempelai pria guna mengenalkan ataupun menyambung silaturahmi setiap keluarga.

Selain kirab pengantin adalah momen sakral, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu ingin tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman

Rekomendasi