ERA.id - Mudik adalah salah satu tradisi lebaran berupa kegiatan pulang ke kampung halaman yang dilakukan di Indonesia. Namun, tahukah Anda, mudik ternyata tidak hanya dilakukan di Indonesia saja. Pada beberapa negara ternyata juga menerapkan tradisi mudik. Bedanya, mudik yang dilakukan pada beberapa negara tersebut tidak dijalankan saat Idul Fitri, tetapi pada saat hari besar yang dirayakan di masing-masing negara tersebut. Lantas bagaimana bentuk tradisi mudik di dunia ini? Simak penjelasan berikut.
Tradisi Mudik di Dunia
Dikutip dari laman Indonesia Baik dan Kementerian Kesehatan, di bawah ini adalah tradisi mudik yang dijalankan pada setiap negara:
India
Mungkin sudah banyak yang mengetahui bahwa India memiliki tradisi festival lampu yang khas disebut Dilwali atau Devpali. Festival ini diselenggarakan pada bulan Oktober atau November.
Perayaan festival ini digelar sepanjang lima hari berturut-turut berdasarkan kalender Hindu bulan Ashwayuja. Menurut keyakinan orang India, festival ini menjadi penanda atas kembalinya Dewa Rama dan Dewi Shinta ke Ayodha.
Dalam perayaan tersebut, orang-orang India mempercantik rumah mereka dengan lampu tradisional. Selanjutnya, mereka juga membagikan mithai atau makanan manis india seperti lado, barfis, pedas, dan jalebis.
Malaysia
Tradisi mudik yang dilakukan di Malaysia pada dasarnya sama dengan yang dijalankan di Indonesia. Sebab, mayoritas penduduk yang tinggal di Malaysia memeluk agama Islam.
Nuansa tradisi mudik lebaran sangat terasa pada negara tersebut. Pemudik sendiri merupakan warga yang mengadu nasib atau merantau ke kota untuk bekerja. Namun, istilah yang digunakan di Malaysia bukanlah mudik, tetapi Balik Kampung.
Mesir
Di negara Mesir juga terdapat tradisi mudik. Namun, bedanya, mudik di Mesir tidak dilakukan ketika Idul Fitri. Sebab, mereka menganggap Idul Fitri hanyalah hari raya kecil. Tradisi mudik dilakukan masyarakat Mesir pada saat Idul Adha yang kerap dirayakan lebih meriah.
Turki
Hari raya Idul Fitri yang dirayakan di Turki yaitu Seker Bayram. Masyarakat di Turki juga menjalankan tradisi mudik saat lebaran.
Saat lebaran, masyarakat Turki saling mengucapkan salam seperti “Bayraminiz Kutlu Olsun", "Mutlu Bayramlar", atau "Bayraminiz Mubarek Olsun", yang memiliki makna “selamat merayakan Hari Raya Bayram”. Adapun tradisinya adalah mengantarkan manisan kepada para tetangga.
China
Tradisi mudik di China dijalankan pada saat Hari Raya Imlek atau Tahun Baru China. Tahun baru Imlek adalah hari libur besar dan dijalankan selama 15 hari yang selanjutnya ditutup dengan Cap Go Meh.
Tradisi Imlek dilakukan dengan menggantungkan lentera dan gulungan kertas merah di jendela dan pintu. Dalam tradisi ini juga terdapat ritual menyalakan kembang api, kumpul keluarga, makan kue keranjang, serta bagi-bagi angpau.
Korea Selatan
Di negara Korea Selatan, budaya mudik dijalankan saat Chuseok atau festival musim panas yang populer dengan istilah Hangawi. Hangawi merupakan hari besar yang dirayakan di tengah musim gugur.
Saat perayaan Chuseok, orang Korea menyatakan rasa syukur kepada arwah leluhur, menjalani ritual Charye dan Seongmyo, serta mengisi waktu makan minum bersama keluarga.
Makanan khas Chuseok sendiri adalah kue Songpyeon yang bahannya terdiri dari tepung beras dengan isi kacang atau wijen.
Demikianlah ulasan mengenai tradisi mudik di dunia yang dilakukan pada hari-hari besar masing-masing negara.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…