Aturan untuk Turis Saat Hari Raya Nyepi di Bali, Salah Satunya Tidak Boleh Selfie atau Dokumentasi

| 11 Mar 2024 09:01
Aturan untuk Turis Saat Hari Raya Nyepi di Bali, Salah Satunya Tidak Boleh Selfie atau Dokumentasi
Turis di Bali. (Antara/Nyoman Budhiana)

ERA.id - Hari Raya Nyepi merupakan hari raya bagi umat Hindu yang dirayakan setiap Tahun Baru Saka. Salah satu tempat di Indonesia yang paling identik dengan perayaan Nyepi adalah Bali. Perayaan Nyepi di Bali dianggap sebagai momen terbaik untuk melihat sisi lain Pulau Dewata yang tak pernah sepi. Meski demikian, terdapat aturan untuk turis saat Hari Raya Nyepi di Bali yang perlu diperhatikan.

Provinsi Bali dengan penduduk mayoritas beragama Hindu akan merayakan Hari Rayal Nyepi pada hari Senin (11/3). Selama proses pelaksanaan Hari Raya Nyepi, umat Hindu dilarang melakukan beberapa aktivitas. Larangan melakukan aktivitas bertujuan supaya kekhusyukan ibadah umat Hindu tidak terganggu.

Umat Hindu yang merayakan Nyepi menjadikan momentum tersebut untuk mengevaluasi diri dan memohon kepada Sang Hyang Widhi untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia) dan Bhuana Agung (alam semesta).

Hari Raya Nyepi diakui sebagai hari libur nasional. Tahun ini pemerintah juga menetapkan cuti bersama Hari Suci Nyepi sehari setelah Nyepi yang bertepatan dengan awal Ramadhan 1445 H.

Rangkaian Sebelum Nyepi

  • Melasti

Melasti berasal dari kata mala dan asti. Mala artinya kotoran dan asti artinya membuang atau melepaskan. Melasti memiliki arti membuang dan melepaskan segala bentuk kotoran agar kembali suci secara lahir dan batin. Prosesi melasti biasanya dilaksanakan tiga hari sebelum Nyepi. Pelaksanaannya dimulai dengan melakukan persembahyangan di Pura Kahyangan Tiga dan melakukan permohonan agar para dewa dan dewi berkenan disucikan ke laut atau sumber air suci untuk menghanyutkan kekotoran.

  • Tawur Agung Kesanga

Setelah upacara melasti, rangkaian Nyepi dilanjutkan dengan upacara Tawur Agung Kesanga yang dilaksanakan sehari sebelum Hari Raya Nyepi. Tawur Kesanga tergolong sebagai bhuta yadnya. Prosesi Tawur Agung Kesanga biasanya dilaksanakan dalam berbagai tingkatan seperti di rumah masing-masing, banjar, desa, kecamatan, kabupaten, dan provinsi. Setiap tingkatan memiliki jenis banten/sesajen yang bebeda-beda.

  • Pengerupukan

Setelah selesai Tawur Agung Kesanga, pada hari yang sama dilanjutkan dengan ngerupuk atau pengerupukan. Ngerupuk dilaksanakan dengan berkeliling di halaman rumah dengan membawa obor dan memainkan bunyi-bunyian sembari menaburkan nasi tawur. Malam pengerupukan di Bali juga dimeriahkan dengan pawai ogoh-ogoh keliling desa. Ogoh-Ogoh termasuk seni patung yang berasal dari kebudayaan masyarakat Bali yang menggambarkan kepribadian dari Bhuta Kala.

Setelah rangkaian acara tersebut, keesekoan paginya suasana berubah menjadi keheningan ketika Nyepi tiba. Nyepi di Bali dirayakan selama 24 jam, yakni mulai pukul 6.00 WITA sampai pukul 6.00 WITA keesokan harinya.

Wisatawan yang berkunjung ke Bali pun mesti menghormati adat dan tradisi umat Hindu setempat agar mereka yang sedang merayakan Nyepi tidak terganggu.

Suasana Nyepi di Bali (ANTARA)

Aturan Untuk Turis Saat Hari Raya Nyepi

  • Tidak boleh bepergian

Seluruh masyarakat yang berada di Bali diminta untuk tidak beraktivitas di luar rumah. Segala aktivitas akan dihentikan, termasuk transportasi, baik menggunakan motor, mobil, pesawat, kapal, dan sebagainya.

  • Tidak menimbulkan kegaduhan atau keributan

Masyarakat diminta hening dan menjadikannya momentum untuk merenung serta introspeksi diri. Turis yang berada di Bali pada saat Nyepi haruslah tetap tenang dan jangan berisik. Semua suara dan musik di dalam ruangan harus diatur ke volume paling rendah. Pemerintah juga melarang semua radio, stasiun TV dan mematikan data seluler (Internet).

  • Tidak diizinkan menyalakan lampu saat malam hari

Seluruh penjuru di Pulau Bali akan gelap gulita. Semua lampu harus dimatikan pada malam hari. Hotel akan menutup semua gorden sehingga tidak ada sinar cahaya yang menyinari ke luar. Lampu balkon kamar tidak boleh menyala, hanya lampu kamar yang boleh menyala.

Bagi tamu yang ingin berjalan di area hotel, biasanya akan disediakan senter oleh pihak hotel. Restoran di dalam hotel besar juga akan tetap buka tetapi jika tinggal di homestay kecil atau vila mandiri, maka pastikan memiliki cukup makanan dan perbekalan untuk bertahan selama 24 jam.

  • Tidak boleh bekerja

Segala jenis pekerjaan, termasuk pedagang pun akan tutup saat Hari Raya Nyepi. Oleh karena itu, turis yang sedang berada di Bali sebaiknya menyiapkan kebutuhan makanan, obat-obatan, atau hal-hal lain yang sekiranya dianggap perlu.

  • Dilarang foto selfie

Peraturan ini tidak hanya berlaku untuk umum, tetapi petugas-petugas adat juga harus mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan untuk tidak melakukan selfie satat bertugas di Hari Nyepi.

  • Internet dimatikan

Selama pelaksanaan Nyepi, biasanya akses internet atau data seluler, televisi, maupun radio, akan dimatikan. Penonaktifan tersebut akan dilakukan selama 24 jam, berlangsung mulai pukul 06.00 WITA.

  • Mematuhi aturan

Saat pelaksanaan Nyepi, para Pecalang atau aparat desa adat setempat akan melakukan patroli untuk memastikan lancarnya pelaksanaan Nyepi sehingga masyarakat dan turis hendaknya mematuhi segala aturan yang ada, termasuk aturan-aturan khusus dari suatu desa adat.

Jika ingin berwisata di Bali pada saat Hari Raya Nyepi, maka pastikan sudah mengetahu larangan dan himbauan agar dapat mempersiapkan segala kebutuhan dan tetap taat mengikuti peraturan-peraturan pada saat Nyepi.

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…

Rekomendasi