Detik-Detik Meninggalnya Tri Fajar: Makan Bareng Bapak, Nonton Konvoi Suporter, hingga Dikeroyok Sampai Koma

| 03 Aug 2022 20:25
Detik-Detik Meninggalnya Tri Fajar: Makan Bareng Bapak, Nonton Konvoi Suporter, hingga Dikeroyok Sampai Koma
Bupati Sleman Kustini menenangkan Wahyudi, ayah mendiang Tri Fajar. Dok. Pemkab Sleman

ERA.id - Suporter PSS Sleman yang meninggal karena rusuh suporter, Tri Fajar Firmansyah (23), disebut sebagai sosok yang baik. Sang ayah menceritakan kronologi penganiyaan yang dialami Tri hingga ia meninggal dunia.

Ayah Tri, Wahyudi (59) mengatakan sebelum kejadian ia sempat makan bersama putranya itu, Senin (25/7). Setelah itu, Tri bersama temannya menonton konvoi suporter di daerah Babarsari.

Tri menyaksikan konvoi itu bersama kawannya, seorang juru parkir di sebuah toko swalayan. Tri sendiri bukan tukang parkir. "Dia kerjanya driver ojek online. Tidak aneh-aneh dia itu," ungkap Wahyudi.

Saat itu suporter dari Solo melintasi Jogja untuk menyaksikan laga Persis Solo versus Dewa United di Magelang. Aksi itu diwarnai provokasi hingga terjadi kerusuhan di beberapa lokasi di Jogja antara suporter Solo dengan warga dan suporter Jogja hingga Tri turut menjadi korban.

"Dari cerita teman-temannya, anak saya dikeroyok. Sempat lari, terus dikejar, dan jatuh dua kali," kata Wahyudi di rumah duka, Glendongan, Babarsari, Sleman, sebelum pemakaman Tri.

Setelah itu, Wahyudi mendapat kabar bahwa anaknya menjadi korban kekerasan dan dilarikan ke RSPAU Hardjolukito.

Akibat kekerasan itu, Tri mengalami luka di belakang kepala dan tak sadarkan diri. Tri pun mengalami koma selama lebih dari sepekan. "Dari awal sampai meninggal enggak sadarkan diri," ucapnya.

Tri meninggal pada Selasa (2/8) kemarin di RSPAU Harjolukito. Jenazah Tri dimakamkan di pemakaman setempat, Rabu (3/8) siang. Pemakamannya diiringi ratusan suporter PSS Sleman, klub sepak bola yang dicintainya.

Rekomendasi