Tahanan di Polsek Bogor Barat Polresta Bogor Kota Diduga Dianiaya Oleh Oknum Polisi

| 10 Aug 2022 22:35
Tahanan di Polsek Bogor Barat Polresta Bogor Kota Diduga Dianiaya Oleh Oknum Polisi
Ilustrasi (Antara)

ERA.id - Seorang tahanan berinisial L diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh polisi. Akibatnya, L mengalami luka-lula lebam disekujur tubuhnya.

Sementara itu, Wakapolresta Bogor Kota, Ferdy Irawan mengungkapkan memang ada rasa keberatan dari pihak keluarga tersangka L bahwa katanya dalam proses penyidikan ada terjadi dugaan pemukulan oleh oknum anggota pada waktu proses pemeriksaan.

"Nah terhadap laporan tersebut, istri daripada laporan tersebut sudah melaporkan ini ke propam Polda Jawa Barat. Jadi sudah ditangani dan kami sifatnya menunggu dan mendukung untuk kelancaran kasus tersebut," ucap Ferdy.

Perkembangan terbaru, lanjut Ferdy, tadi siang, pihak L didampangi oleh istrinya telah membuat laporan juga ke Polresta Bogor Kota terkait dengan dugaan penganiayaan.

"Terhadap laporan itu juga, kita terima dan sudah dibuatkan laporan dan akan kita proses lebih lanjut. Artinya kita menampung semua apa yang menjadi keluhan daripada tersangka L maupun keluarganya ini dan kita akan telusuri kebenarnya dan kita akan proses sesuai aturan yang berlaku," tandasnya.

Terpisah, Istri L Selly menjelaskan peristiwa penganiayaan sendiri terjadi pada tanggal 26-28 Juli 2022 saat dirinya ingin menjenguk suaminya di Polsek Bogor Barat

"Tanggal 27 Juli malam itu lah pertama kalinya suami saya mendapat penganiayaan. Saat itu kaki suami saya pincang, ketika ditanya alasanya jatuh," kata Selly kepada wartawan saat berada di balaikota Bogor, Rabu (10/08/2022).

Kemudian tanggal 28 Juli 2022, lanjut Selly, dirinya kembali mendatangi Polsek Bogor Barat untuk bertemu dengan penyidik bernama Cecep untuk melakukan mediasi dan negosiasi dengan terlapor. Hingga akhirnya mencapai kesepakatan dengan terlapor berdamai dengan kekeluargaan.

Tetapi ditengah pembicaraan yang hampir selesai datang Kanit dia berbicara seperti ini, ibu kalau mau selesaikan urusan dengan pelapor selesaikan juga dengan alemma.

"Saya kaget alemma itu siapa pak? di data ini  pelaporan jelas Ramdhani Suyono, dan urusan apa dengan alemma, saya sudah komunikasi dengan pelopor dan pelapor sudah setuju," ucapnya.

"Tapi kanit bilang pokonya ibu harus berbicara dulu dengannya. Sampai kami debat saya bilang kalau untuk urusan dengan alemma mungkin di luar garis ya Di luar kepolisian, saya minta nanti bertemu dengan alemma di belakang secara kekeluargaan. Kanit bicara tidak bisa, ibu harus berbicara di sini di depan saya kalau bicara di belakang  dengan di depan itu tidak ada bedanya," sambungnya.

Hingga akhirnya, Selly pun pulang dengan tangan hampa dan minta bertemu dengan suami dulu. Saat bertemu pun, kondisi dia semakin parah dengan pincangnya disitu.

"Saya curiga saya pegang bahunya dia meringis. Saya tanya kenapa?  Masih belum ngaku, saya minta bicara sama dia secara pelan pelan dia bilang sudah dua malam ini di pukulin sama kanit. Saya tanya di pake apa pukulny? Kunci roda. Dah itu saya simpen karena hari jumat saya pun pulang dengan tangan hampa tidak bisa bermediasi dengan si pelapor," tandasnya.

Rekomendasi