Bengawan Solo Dicemari Darah Milik Anjing yang Dibantai Tukang Jagal?

| 31 Aug 2022 19:38
Bengawan Solo Dicemari Darah Milik Anjing yang Dibantai Tukang Jagal?
Tim Gabungan Pemprov Jawa Tengah dan Pemkot Solo meninjau rumah jagal anjing di RT 01 RW 05 Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Rabu (31/8/2022).

ERA.id - Tim Gabungan Pemprov Jawa Tengah dan Pemkot Solo meninjau rumah jagal anjing di RT 01 RW 05 Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Rabu (31/8/2022).

Mereka menindaklanjuti laporan aliran darah dan limbah kotoran dari rumah jagal anjing yang dibuang ke Bengawan Solo. Hal ini merupakan hasil investigasi dari Koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI).

Selanjutnya gabungan tim dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jateng, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo, Satpol PP, perangkat Kecamatan Banjarsari dan Kelurahan Gilingan untuk menindaklanjuti laporan ini.

Ditemui di kediamannya, pemilik rumah jagal, Daryanto (59) mengakui menyembelih anjing. Namun hal tersebut dilakukannya pada dua pekan lalu.

”Kebetulan ada orang Bejen, Karanganyar yang minta tolong untuk motong. Cuma motong dan satu ekor saja. Kurang lebih dua minggu lalu,” katanya.

Ia mengaku tak lagi menekuni usaha jagal anjing. Meski profesi ini sudah digelutinya selama 43 tahun. Alasan dirinya berhenti karena banyak pemasok yang tidak berani mengirim ke Solo.

"Kami ambil dari Sragen, sudah siap masak. Jadi kemarin itu (saat menyembelih anjing) cuma kebetulan saja. Besok kalau ada lagi, saya bilang nggak boleh,” katanya.

Terkait larangan jual beli daging anjing, ia meminta agar pemerintah memberikan solusi. Sehingga tidak hanya muncul larangan, namun harus memberikan solusi pada semuanya.

”Kan ada anak cucu yang perlu makan juga,” katanya.

Sementara Pengawasan Lingkungan Hidup DLHK Provinsi Jawa Tengah, Aris Haryadi mengatakan akan membuat berita acara sesuai dengan fakta di lapangan.

Dari pantauan yang dilakukannya, lokasi ini sudah dialihfungsikan untuk ternak lele dan ayam.

”Nggak ada yang ditutup-tutupi, kejadiannya sudah 2 minggu lalu dan menyembelih hanya 1 ekor. Dia sudah tidak menjagal, tetapi hanya menerima daging yang sudah disembelih dan siap dimasak,” kata Aris.

Saat ini belum ada sanksi yang diberikan pada pemilik rumah jagal, sebab tidak ada bukti darah yang mengalir dan mencemari sungai.

”Kalau memang ada nanti kami hentikan, tutup dan membuat sarana pengolahan air. Jika ke depan kedapatan masih menyembelih, akan langsung kami tutup dan kami buatkan proteksi,” tandasnya.

Rekomendasi