Demonstran Tolak Kenaikan BBM di Sumut dan Sindir Partai Demokrat, Ada Apa?

| 06 Sep 2022 20:12
Demonstran Tolak Kenaikan BBM di Sumut dan Sindir Partai Demokrat, Ada Apa?
Anggota DPRD Sumut dari Fraksi PKS menemui para demonstran yang melakukan unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM (Ilham/Era.id)

ERA.id - Ratusan demonstran dari berbagai elemen masyarakat yakni buruh, petani dan pengemudi ojek online melakukan unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sumatera Utara (Sumut), Jalan Imam Bonjol Medan, Selasa (6/9/2022).

Para demonstran yang dipimpin Partai Buruh Sumut itu menggelar aksi unjuk rasa menyikapi keputusan pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) Pertalite, Solar dan Pertamax, yang diumumkan pada Sabtu (3/9/2022) lalu.

Dalam orasinya mereka menyatakan sikap tegas menolak keputusan itu khususnya terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi Pertalite dan Solar.

Keputusan itu dinilai tidak berpihak kepada kaum buruh, petani, dan pengemudi ojek online.

"Sekarang negeri ini dikuasai oleh mafia-mafia, negeri ini dikuasai oleh kapitalis-kapitalis rakus yang kerjanya setelah berkuasa adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya, untuknya dan untuk kelompoknya. Mereka tidak peduli dengan kesejahteraan rakyat," teriak Ketua Partai Buruh Kota Medan Tony Rickson Silalahi membuka orasinya.

Sementara itu, Ketua Partai Buruh Sumut Willy Agus Utomo menambahkan bahwa kenaikan harga BBM subsidi semakin membuat kaum buruh, petani dan pengemudi ojek online semakin menderita. Dia membeberkan bahwa faktanya upah, gaji atau pendapatan buruh, petani dan pengemudi ojek online tidak adanya terjadi peningkatan.

"Tentu ini semakin menyengsarakan rakyat miskin khususnya buruh, petani dan pengemudi ojek online. Semua naik, kebutuhan pokok naik, gaji gak naik-naik, kebutuhan hidup semakin besar, dan pemerintah malah menaikkan BBM subsidi," tambahnya.

Para demonstran yang sudah cukup lama menyampaikan orasi kemudian merasa gerah setelah tidak satu pun perwakilan anggota DPRD Sumut hadir di tengah-tengah mereka. Massa kemudian mengancam akan menggeruduk Gedung DPRD Sumut jika tidak mengindahkan permintaan mereka.

Tak lama berselang sejumlah anggota DPRD Sumut terlihat keluar dari dalam gedung lalu menemui massa aksi. Diantaranya Wakil Pimpinan IV DPRD Sumut Misno Adisyah Putra, Anggota Komisi A DPRD Sumut Jumadi, Anggota Komisi B DPRD Sumut Akhiruddin.

Kemudian, Anggota Komisi D DPRD Sumut Abdul Rohim Siregar dan Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hariyanto. Kelimanya merupakan dari Fraksi PKS. Kelimanya juga terlihat membawa poster bertuliskan 'PKS Menolak Kenaikan Harga BBM'.

Hadirnya kelima anggota DPRD Sumut dari Fraksi PKS itu kemudian mendapat apresiasi dari para demonstran. Ketua Partai Buruh Kota Medan Tony Rickson Silalahi kemudian mempertanyakan sikap fraksi lain dalam membela nasib kaum buruh, petani dan pengemudi ojek online usai harga BBM subsidi naik.

"Hanya PKS yang menerima kita kawan-kawan, ada apa dengan partai lain?. Kasih applaus kawan-kawan, untuk Bapak-Bapak wakil rakyat dari Fraksi PKS," ucap Tony.

Tony bahkan mengapresiasi sikap Fraksi PKS yang komitmen menjadi oposisi bersama masyarakat. Dia kemudian mempertanyakan sikap Fraksi Demokrat sebagai oposisi yang nyatanya tidak hadir di tengah-tengah mereka.

"Mana Demokrat, kok cuma PKS?. Applaus buat PKS sampai hari ini PKS masih bersama rakyat," sindirnya.

Menanggapi hal itu, Ketua Fraksi PKS Hariyanto menyatakan bahwa Fraksi PKS sejak awal telah menyatakan sikap menolak kenaikan harga BBM khususnya BBM subsidi setelah dinilai akan membebani perekonomian masyarakat.

Hariyanto menyebut fraksinya menyatakan menolak kenaikan harga BBM subsidi saat sidang paripurna tanggapan dan jawaban APBD Sumut Tahun 2023, pada Senin (5/9/2022) kemarin.

"Kemarin pun ketika kita ada paripurna, sudah kita sampaikan penolakan bahkan kita bukan hanya menolakan tapi kita meminta kemarin membatalkan kenaikan itu," tegasnya.

Hariyanto kembali memastikan fraksinya akan menempuh berbagai upaya agar pemerintah membatalkan keputusan kenaikan harga BBM.

"Sebagai ketua fraksi, tentu menerima aspirasi Bapak Ibu semuanya, bahkan mengajak rekan-rekan fraksi-fraksi yang lain. Akan kita lakukan lobi-lobi politik, mengajak fraksi-fraksi yang lain untuk satu suara, menyuarakan suara Bapak Ibu," katanya.

"Kami akan perjuangkan melakukan lobi-lobi ditingkat fraksi, mudah-mudahan semua rekan-rekan satu nasib dan satu perjuangan dengan kita semuanya," tambah Hariyanto.

Hariyanto berharap lobi ditingkat fraksi itu diupayakan melahirkan kesepakatan bersama yakni menolak kenaikan harga BBM.

"Secara implisit memang kemarin Ketua DPRD kita mengatakan semua partai intinya sama, ini akan kita tingkatkan lobi-lobinya semoga nanti lahir sebuah kesepakatan dari DPRD Provinsi Sumatera Utara. Semua fraksi yang ada menolak kenaikan harga BBM atau meminta pemerintah untuk membatalkan kenaikan BBM," pungkasnya.

Rekomendasi