Kasihan Demonstran di Sumut, Alat Kelaminnya Ditembak Gas Air Mata oleh Polisi

| 08 Sep 2022 16:28
Kasihan Demonstran di Sumut, Alat Kelaminnya Ditembak Gas Air Mata oleh Polisi
Detik-detik petugas menembak gas air mata dan mengenai organ vital seorang demonstran.

ERA.id - Demonstran yang menolak kenaikan harga BBM, Toni Simanjorang, alat kelaminnya ditembak pakai gas air mata oleh polisi dari Polres Pematang Siantar. Celananya langsung bolong setelah itu.

"Saya berjarak kurang lebih dua meter aja dari polisinya, gas air matanya diarahkan ke saya persis di alat vital saya dan celana yang saya pakai robek akibat api gas air mata," katanya saat dihubungi ERA, Kamis (8/9/2022).

"Dari rumah sakit sudah diizinkan pulang, tapi saya perlu cek lagi, apakah tembakan itu berpengaruh, karena bagian itu kan bagian yang sensitif," tambah Toni.

Toni menceritakan peristiwa itu bermula saat dirinya yang tergabung dalam kelompok Cipayung Plus Kota Siantar, menggelar demo menolak kenaikan harga BBM di Gedung DPRD Kota Siantar, Sumatera Utara (Sumut), Senin (5/9/2022) lalu.

"Dari awal kegiatan aksi kita aman aja, kami tidak ada melakukan tindakan-tindakan yang aneh-aneh. Kami menyampaikan aspirasi kami seperti biasa dan kami minta tanggapan dari DPRD Siantar sesuai tuntutan kami," ujarnya.

Toni yang juga Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas HKBP Nommensen Pematang Siantar mengatakan, massa demonstran kemudian membakar ban setelah DPRD Kota Siantar tidak merespons tuntutan.

"Kami membakar ban dan langsung dipadamkan polisi, tapi yang anehnya, setelah api padam polisinya juga menyemprotkan pemadam api ke mahasiswa yang berdemo," sebutnya.

Toni berharap polisi yang menembak organ vitalnya dengan gas air mata tersebut, agar diproses, demi mengantisipasi hal serupa terjadi kembali. "Tindakan itu kan tindakan semena-mena jadi kami berencana menuntut oknum polisi diproses sesegera mungkin," pungkasnya.

Penembakan gas air mata ke organ vital korban sempat terekam dan viral di media sosial. Seperti video yang diterima ERA, awalnya terlihat para demonstran terlibat aksi saling dorong dengan petugas kepolisian.

Beberapa petugas kepolisian tengah siaga memegang tembak gas air mata dan beberapa lagi terlihat memegang racun api dan berusaha memadamkan kobaran api yang membakar ban.

Tak lama berselang, seorang petugas terlihat menembakkan gas air mata ke salah satu demonstran. Dia juga terlihat disemprot dengan menggunakan racun api.

Rekomendasi