ERA.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menantang mahasiswa untuk melakukan demo dalam bentuk lain terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Demo itu, kata Ganjar, bisa dalam bentuk mengawal penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) pengalihan subsidi BBM.
Hal itu disampaikan Ganjar dalam diskusi panel 'Dinamika dan Strategi Menghadapi Dampak Pengalihan Subsidi BBM di Semarang, Selasa (27/9). Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, dari pemda, kepolisian, mahasiswa hingga perwakilan ojek online.
"Mahasiswa demo ke sana boleh nggak? Bentuk demonya mendampingi saat pembagian. Saya ajak anda, turun bareng saya. Siapa mahasiswa yang berani turun untuk mengawasi pembagian BLT? Saya undang Anda setelah ini, saya ajak turun. Demo Anda adalah untuk mengawasi, mengecek bahwa pembagiannya benar. Saya fasilitasi. Demo juga, tetapi bentuknya lain," kata Ganjar.
Di diskusi itu, ia memaparkan sejumlah data mengenai dampak kenaikan BBM. Mulai dari penurunan PDRB (produk domestik regional bruto) yang diperkirakan sebesar 0,23 persen, perkiraan kenaikan kemiskinan Jawa Tengah sebesar 0,399 persen, penurunan konsumsi rumah tangga 0,31 persen.
"Kita sampaikan secara terbuka, pengangguran akan naik, kemiskinan punya potensi meningkat, ekonomi ada kemungkinan memang menurun. Jadi situasinya nggak bagus. Lalu bagaimana kita merespons karena kondisinya harus direspons dengan baik, maka ayo kita melakukan tindakan yang lebih jelas," katanya.
Menurutnya, aksi protes dan demonstrasi boleh-boleh saja dilakukan untuk menyampaikan aspirasi, asalkan tidak merusak dan saling menyakiti. Ia bahkan membuka ruang diskusi yang sangat lebar bagi semua kalangan.
"Ada banyak yang bisa kita lakukan. Ini Polda kan kreatif ya, mengundang seluruh pemangku kepentingan untuk bisa berdialog dan semua uneg-uneg dikeluarkan. Sekarang kita ajak, mau nggak dengan data yang saya berikan ini kawan-kawan bisa terlibat," jelasnya.
Misalnya, lanjut Ganjar, driver ojek online bisa membantu teman-temannya yang belum mendapatkan bantuan. Kelompok-kelompok sasaran lain seperti industri kecil menengah, petani, dan nelayan juga dapat dibantu.
"Siapa yang mau mendampingi? Mahasiswa di mana atau mau pilih yang mana? Ini ada kelompok dampingan. Mungkin ada yang interested ke petani, nelayan, UKM, ojek, atau barangkali mereka juga bisa mendampingi ke pembagian BLT yang bermasalah," katanya.
Ia menyatakan, akan siap memfasilitasi dan mendistribusikan mahasiswa yang mau mengambil tantangan untuk mendampingi masyarakat. Pendampingan itu akan menjadi sebuah proses pembelajaran bagi mahasiswa untuk melihat praktik baik atau buruk di lapangan.
"Kalau iya, saya akan distribusi. Silakan pembagian di sini tempatnya, mungkin ada posko mahasiswa untuk mendampingi pembagian BLT, itu keren. Nanti mahasiswa akan bisa melihat, satu perilaku korupsinya, kedua transparansi yang dilakukan, jangan-jangan menemukan governance yang baik betul, sehingga mereka akan bisa berbagi," kata dia.
Ganjar bilang, mahasiswa juga bisa memberikan masukan mengenai ide-ide untuk perbaikan atau pelaksanaan yang lebih baik. "Ide-ide dari mahasiswa juga bisa disampaikan, begini lho perbaikan yang bisa dilakukan, dan kalau itu mau saya akan berikan penugasan untuk berpartner dengan pemerintah daerah," tegasnya.