Kronologi Mengerikan Pelajar di Medan yang Tewas Diserang Celurit Usai Tawuran

| 27 Nov 2022 21:23
Kronologi Mengerikan Pelajar di Medan yang Tewas Diserang Celurit Usai Tawuran
Ilustrasi pembunuhan (Era.id)

ERA.id - Polrestabes Medan mengungkap kronologi tewasnya seorang pelajar usai tawuran saat momentum peringatan Hari Guru Nasional (HGN) di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (25/11/2022).

Hasil pemeriksaan serta penyelidikan ini diungkap dalam konferensi pers yang berlangsung di Mapolrestabes Medan, Minggu sore (27/11/2022).

Sejauh ini petugas gabungan Satreskrim Polrestabes Medan bersama Polsek Sunggal mengamankan sebanyak lima orang tersangka dalam kasus tersebut.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda mengatakan peristiwa itu bermula saat siswa SMKN 9 termasuk korban Eka Farid Azam (15) dibantu para alumni menyerang siswa SMA Eka Prasetya. Sesampainya di lokasi, kedua kelompok siswa itu sempat saling lempar batu.

"Namun kalah jumlah, mereka melarikan diri dan di TKP (tempat kejadian perkara) SPBU, Jalan Kapten Sumarsono. Ini korban dan beberapa kawannya berniat untuk mengisi BBM. Pada saat itu, ternyata dari lokasi SMA Eka Prasetya ini ada yang mengejar dan terjadilah penganiayaan," ungkapnya.

Valentino mengatakan pelaku berinsial P alias SPDA alias SDA, kemudian membacok korban dengan menggunakan senjata tajam jenis celurit. Korban yang terluka para di bagian paha seketika tewas di lokasi, di sebuah ruangan SPBU usai kehabisan darah.

Dia menambahkan dari hasil penyelidikan tawuran tersebut juga telah direncanakan oleh siswa-siswa setelah dipicu aksi sebelumnya hingga memicu dendam antarsekolah SMKN 9 dan SMA Eka Prasetya.

"Sementara memang hasil monitoring kami, memang mereka sudah berjanji untuk bertemu dan tawuran di lokasi-lokasi yang mereka tentukan. Contohnya salah satunya di Jalan Kapten Sumarsono ini," terangnya.

Kini petugas tengah mendalami kasus ini, termasuk tengah mengejar pelaku lainnya. Selain pelaku utama pembacokan P, petugas mengamankan empat pelaku lainnya masing-masing berinsial RML alias M, KS, JS dan AN.

Valentino mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan, keempatnya tergabung dalam kelompok geng di sekolah dan satu di antaranya tergabung dalam kelompok geng motor Simple Life atau SL.

"Dari bagian ini ada yang kami dapatkan terlibat geng motor juga. Jadi di dalam lingkungan sekolah ini juga ada juga geng motor atau geng dalam sekolah. Sementara ada yang masuk di geng motor SL atau Simple Life," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, momentum peringatan Hari Guru Nasional HGN di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) diwarnai aksi tawuran sekolompok remaja, Jumat sore (25/11/2022).

Tawuran itu pecah di SPBU Sumarsono, Jalan Kapten Sumarsono, Kecamatan Medan Sunggal. Satu orang remaja putra tewas dengan kondisi mengenaskan. Korban tergeletak di lantai di sebuah ruangan SPBU dalam kondisi bersimbah darah.

Petugas kepolisian Polsek Sunggal yang tiba di lokasi langsung memasang garis polisi. Kejadian itu juga memaksa operasi SPBU dihentikan sementara usai dipadati puluhan warga yang datang ke lokasi. Sementara, jasad korban dibawa ke Rumah Sakit (Bhayangkara) Medan.

Rekomendasi