Harga Kebutuhan Pangan di Kota Medan Naik, Pengamat Ekonomi Ungkap Penyababnya

| 05 Dec 2022 18:36
Harga Kebutuhan Pangan di Kota Medan Naik, Pengamat Ekonomi Ungkap Penyababnya
Pedagang pangan di Pasar Tradisional Simpang Limun, Kota Medan, Sumatera Utara. (Ilham/ERA.id).

ERA.id - Mengawali bulan Desember 2022 ini, sejumlah bahan kebutuhan pangan masyarakat terpantau mengalami kenaikan. Seperti dilihat ERA di Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), Senin (5/12/2022).

Adapun harga telur dan daging ayam di Kota Medan mulai merangkak naik. Harga telur terpantau naik sebesar 6,9 persen sejak 30 November lalu. Saat ini harga telur Rp27.900 per kilogram (kg) yang sebelumnya Rp26.100 per kg atau naik bekisar Rp1.800.

Sedangkan, harga daging ayam di Kota Medan yang idealnya dibanderol Rp25 ribu per kg, saat ini naik hingga mencapai harga banderol Rp34 ribu per kg. Harga itu tercatat naik dari harga sebelumnya Rp32.400 per kg.

Pengamat ekonomi dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Benjamin Gunawan menilai kenaikan telur ayam karena dipicu banyaknya ayam afkir atau indukan yang sudah tua hingga mengalami penurunan produktivitas. Dia menyebut sementara permintaan mengalami peningkatan yang cukup signifikan diawal bulan Desember ini, termasuk permintaan daging ayam.

"Pemicu kenaikan demand (permintaan) sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, pertama kebutuhan untuk bantuan sosial (Bansos), dan kedua peningkatan permintaan dari masyarakat akibat langkanya ikan segar yang tersedia di pasaran. Jadi hasil observasi yang kita lakukan mulai dari produsen hingga ke konsumen di awal bulan seperti itu," ungkapnya kepada ERA.

Gunawan menyakini, salah satu pemicu kenaikan harga komoditas saat ini karena Bansos. Kendati, dia meyakinkan kenaikan harga saat ini tidak akan sampai memperburuk daya beli masyarakat.

"Pasalnya masyarakat yang kebagian Bansos justru mendapatkan sumber protein tersebut secara cuma-cuma. Kelas masyarakat menengah keatas yang terpaksa harus membayar harga yang lebih mahal," terangnya.

Ia juga mengaku tengah menyoroti subtitusi sumber protein dari ikan laut segar yang saat ini tengah mengalami kendala. Salah satunya pasokan ikan laut segar langka di pasar akibat minimnya hasil tangkapan nelayan karena faktor cuaca.

"Jadi masyarakat beralih dari ikan ke sumber protein lainnya yakni telur dan daging ayam. Dan permintaan sendiri masih berpeluang naik hingga jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti. Jadi dinas terkait harus bekerja ekstra menjelang Nataru tahun ini," imbaunya.

Sementara, harga cabai merah dan cabai rawit juga terpantau mengalami kenaikan di awal bulan Desember ini. Harga cabai merah yang idealnya dibanderol Rp24 ribu per kg saat ini naik menjadi Rp28.800 per kg. Sedangkan cabai rawit yang idealnya dibanderol Rp32 ribu per kg saat ini dibanderol Rp36.100 per kg.

"Kenaikan kedua komoditas cabai tersebut saya nilai lebih dikarenakan oleh faktor musiman di mana siklus harga tengah membentuk tren keatas. Ditambah faktor cuaca yang turut memicu kenaikan harga," terang Gunawan.

Sejumlah harga pangan terpantau stabil yakni beras yang dibanderol pada kisaran Rp9.500 sampai Rp13 ribu per kg. Kemudian, daging sapi dibanderol Rp124 ribu hingga Rp134 ribu per kg.

Selanjutnya, minyak goreng curah dibanderol Rp14 ribu per kg, bawang merah Rp28 ribu per kg, bawang putih Rp22 ribu per kg dan gula pasir bekisar Rp14 ribu sampai Rp15 ribu per kg.

Rekomendasi