ERA.id - Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Reini Djuhraeni Wirahadikusumah mengatakan, polusi cahaya menjadi ancaman serius para astronom seperti di Observatorium Bosscha untuk melakukan pengamatan benda-benda langit.
"(Penelitian astronomi) terganggu memang. Kondisinya tidak ideal lagi. Tapi bukan di sini saja. Di belahan dunia lain juga selalu ada tantangan (polisi cahaya) dari masa ke masa," ungkap Rektor ITB Reini Djuhraeni Wirahadikusumah saat ditemui di peringatan 100 tahun Observatorium Bosscha, Senin 30/1/2023).
Dia menjelaskan, polusi cahaya itu sangat berdampak terhadap pengamatan benda-benda Area pemantauan yang seharusnya bisa lebih luas, kini area pengamatan semakin mengecil.
Menurut Reini, untuk mengatasi itu perlu pemahaman mengenai pentingnya penelitian benda langit. Untuk itu pemerintah diharap bisa mengeluarkan kebijakan yang strategis untuk mengurangi polisi cahaya.
"Makanya kita ajak semua stakeholder untuk sama sama menyadari, tujuan keberadaan ini ada kepentingan yang lebih besar. Bahkan bisa mengangkat Indonesia sebagai bangsa yang menghargai ilmu pengetahuan," kata Reini.
Seperti diketahui, Observatorium Bosscha sudah 100 tahun menjadi lokasi pengamatan langit serta peristiwa terkait angkasa lewat perlengkapannya. Pada momen istimewa ini, Reini mengungkap rencama terbarunya.
"Kita mempunyai wacana membuat pusat studi ilmu kebumian dan antariksa. Jadi bukan hanya astronomi," ujar dia.