ERA.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut menjadi santri selama kurang lebih dua jam ke Kiai Haji Ahmad Bahauddin Nur Salim atau Gus Baha.
“Jadi ya ikut nyantri sebentar,” kata Ganjar di Ndalem Gus Baha atau di kompleks Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an LP3IA Desa Narukan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Rabu kemarin.
Ganjar senang bisa nyantri dan belajar hal baru dari Gus Baha. “Saya itu kalau ketemu Gus Baha, satu pasti belajar sesuatu yang baru. Hari ini saya silaturahim dan Halalbihalal ke Gus Mus, ke Gus Baha, mumpung satu jalur,” katanya.
Ia mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut Gus Baha memberikan contoh kepemimpinan yang tidak memusuhi rakyatnya.
Gus Baha juga mengatakan kepada Ganjar bahwa seorang pemimpin harus mengayomi dan melindungi rakyat.
Menurut Ganjar, cara penyampaian Gus Baha menyejukkan, mudah dipahami, dan solutif.
“Kalau beliau ngaji dan sebagainya itu selalu solutif, iso ngene kenopo ngono, lalu coba dibalik cara berpikirmu, satu per satu contoh itu diberikan. Sangat inspiratif,” ujarnya.
Gubernur Jateng dua periode itu menilai Gus Baha sebagai sosok ulama yang santun dalam dakwah membuatnya disukai masyarakat.
Bahkan, kata Ganjar, orang yang cuek dan malas belajar agama kini banyak yang nyantri lewat video-video mengaji Gus Baha yang disebarkan secara daring.
“Maka tadi saya ceritakan ‘Gus njenengan gak tahu tho, yang dulu gak pernah ngaji, cuek-cuek itu kalau mau tidur mendengarkan rekamannya njenengan dan itu ternyata sangat menginspirasi mereka untuk kemudian bisa ikut ngaji, bertindak baik tanpa harus ketemu dengan njenengan, di dunia digital’ yang ternyata Gus Baha tidak tahu kalau ada di Youtube, dan di mana-mana,” katanya.