ERA.id - Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Mayor Jenderal TNI Rafael Granada Baay membenarkan ada anggotanya yang terlibat menculik warga asal Gandapura, Bireuen, Aceh, yakni Imam Masykur, di Jakarta.
Kin seorang Paspampres tersebut tengah menjalani penyelidikan oleh Polisi Militer Kodam Jayakarta (Pomdam Jaya) atas dugaan keterlibatan penganiayaan.
"Terkait kejadian penganiayaan, saat ini pihak berwenang yaitu Pomdam Jaya sedang melaksanakan penyelidikan terhadap dugaan adanya keterlibatan anggota Paspampres dalam tindak pidana penganiayaan," kata Rafael, Minggu (27/8/2023).
Sebelumnya beredar kabar tentang penganiayaan yang dilakukan anggota Paspampres terhadap seorang warga asal Aceh di Jakarta.
Warga Aceh Bireuen Imam Masykur (25) asal Gandapura, Bireuen, meninggal dunia setelah di culik dan siksa. Penculik mengirimkan video kepada keluarga Imam Masykur yang berisi kondisi korban yang sedang disiksa minta Rp 50 juta. https://t.co/igyu07PXzN pic.twitter.com/JPdzT6Mwar
— Aceh (@Aceh) August 26, 2023
Penganiayaan hingga menyebabkan hilangnya nyawa korban itu disebut-sebut diawali dengan tindak penculikan dan pengancaman.
Rafael sendiri tidak merinci kronologi peristiwa tersebut ataupun jumlah personel TNI yang diduga terlibat, namun dia memastikan hanya satu anggota Paspampres yang diduga terlibat dan tengah diperiksa.
"Yang jelas satu anggota Paspampres," kata dia.
Menurut Rafael terduga saat ini sudah ditahan di Pomdam Jaya untuk diambil keterangan dan kepentingan penyelidikan.
Dia memastikan apabila benar-benar terbukti ada anggota Paspampres melakukan tindakan keji, maka akan diproses secara hukum. "Kami mohon doanya semoga permasalahan ini dapat segera diselesaikan," ujar Rafael.