ERA.id - Penjabat Sekertaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Andi Muhammad Arsjad, mendampingi Wakil Presiden RI Kyai Ma'ruf Amin, menekan tombol dimulainya Ground Breaking Masjid Hj Andi Nurhadi dan AAS International Hospital, di Jalan Haji Kalla, Panaikang, Makassar, Senin kemarin.
Andi Muhammad Arsjad mengungkapkan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengapresiasi dan mendukung adanya rencana pembangunan sarana peribadatan dan fasilitas kesehatan dengan memiliki sarana dan prasarana yang sangat memadai dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
"Ini tentu merupakan suatu contoh teladan bagi yang lain dimana seorang Pak Andi Amran betul-betul memiliki kepedulian terhadap daerah. Berangkat dari keprihatinan tentang kondisi kesehatan yang tentunya tidak semua bisa menjangkau fasilitas seperti itu," ucapnya.
Tidak hanya itu, Andi Muhammad Arsjad menilai hadirnya kedua bangunan tersebut menandakan Andi Amran memikirkan kualitas kesehatan dan peribadatan masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang tidak mampu untuk tidak perlu lagi jauh-jauh berobat.
"Mereka (Masyarakat) bisa memanfaatkan rumah sakit yang ada tentu berstandar internasional ini jadi pilihan baru bagi masyarakat Sulawesi Selatan. semoga saja ke depan apa yang direncanakan ini bisa berjalan lancar dan yang terpenting bisa memberikan efek bagi masyarakat kita terutama dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat kita di Sulawesi Selatan khususnya di kota Makassar ini," tegasnya.
Sementara dengan rencana pembangunan masjid yang akan dibangun mantan Menteri Pertanian tersebut, Andi Muhammad Arsjad berharap, masjid tersebut bisa menjadi pusat pengembangan dakwah dan pendidikan Islam.
"Orang-orang nanti bisa beribadah dengan khusyuk dan tentu ini bisa menjadi pusat pembinaan keagamaan ke depan, menjadi simbol pengembangan dakwah dan pendidikan Islam serta menjadi salah satu barometer di Sulawesi Selatan," ujarnya.
Kyai Ma'ruf dalam sambutannya juga menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan kegiatan tersebut. Ia mengatakan, masjid dan rumah sakit yang akan dibangun tersebut bisa membawa kemaslahatan bagi masyarakat.
Kyai Ma'ruf berharap agar masjid yang akan dibangun diatas lahan seluas 34 hektar ini, tidak hanya menjadi tempat ibadah saja, namun juga dapat menjadi tempat berbagai kegiatan dan dapat menjadi salah satu tempat peradaban Islam terbesar di Indonesia.
"Saya melihat masjid lah pusat mengembangkan kegiatan-kegiatan itu. Itu saya sekali lagi memberikan apresiasi Karena masjid yang dibangun ini bukan hanya disediakan untuk ibadah tapi delngkapi dengan berbagai fasilitas yang membawa kemaslahatan bagi masyarakat," jelasnya.
Tidak hanya itu, rencana pembangunan masjid dan rumah sakit internasional ini, diakui Kyai Ma'ruf sebagai wujud dari cita-cita Amran Sulaiman yang telah lama disampaikan padanya.
"Saya merasa bangga saya merasa terharu karena pak Amran dapat mewujudkan niatnya untuk membangun masjid dan rumah sakit yang sudah lama di cita-citakan. Memang waktu itu saya bicara-bicara dengan Pak Amran. Pak Amran, waktu itu masih menjadi Menteri pertanian naik haji bareng dengan saya dan saya calon wakil presiden, belum jadi wakil presiden. Berhaji bersama dan Alhamdulillah cita-citanya dikabulkan oleh Allah SWT," ungkapnya.
Sementara itu, Andi Amran menyampaikan alasannya membangun masjid dan rumah sakit tersebut. Ia menuturkan, keinginannya untuk membangun masjid dilatar belakangi kisah perjalanan hidupnya saat merantau ke Jakarta 20 tahun silam dimana dirinya memilih menginap di dua masjid di Jakarta akibat tidak memiliki dana yang cukup untuk tidur di penginapan
"Ini masjid ada yang melatarbelakangi sehingga kami membangun masjid. Kami merantau ke Jakarta 20 tahun yang lalu kami membawa uang Rp 500 ribu rupiah, pinjam. Kami mencari hotel, uang kami tidak cukup, kami mencari kos-kosan uang kami tidak cukup," ujarnya.
"Akhirnya kami mengambil alternatif nginap di mess, mesjid Istiqlal. Saya berdua dengan teman saya Pak Lubis. Kurang lebih kami pindah ke masjid Bintaro, ada dua masjid yang kami tempati masjid Istiqlal dan masjid Bintaro kami tidur," jelasnya.
Untuk pembangunan rumah sakit, Andi Amran juga menceritakan latar belakang dirinya untuk membangun AAS International Hospital. "Membangun rumah sakit juga karena dilatarbelakangi karena ibu kami waktu itu sakit, jatuh sakit. Di Bakunge (Kabupaten Bone) itu tidak ada rumah sakit, akhirnya kena stroke kita hanya obat pakai dukun," ucapnya.
"Kita mau ke kota uang tidak ada. Gaji saya waktu itu Rp125 ribu, harian di suatu pabrik BUMN yaitu PTPN 14. Saya hanya berdoa ya Allah kasih kan kami rezeki, yang partama adalah ibuku setelah itu 2 tahun kemudian kita dapat rezeki, dan saya berjanji pada saatnya nanti kami akan bangun rumah sakit," terangnya.
Melalui pelaksanaan Ground Breaking ini, Andi Amran mengaku senang karena cita-citanya untuk membangun dua bangunan tersebut akhirnya terwujud.
Untuk itu, Ia berharap dukungan dari semua pihak agar proses pembangunan kedua bangunan itu bisa berjalan lancar dan bisa terselesaikan sesuai target penyelesaian struktur bangunan pada Juli 2024 mendatang.