Tim Editor
ERA.id - Wali Kota Solo yang sekaligus putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka absen dalam acara peresmian kantor DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada Senin (16/10/2023). Ketidakhadiran Gibran ini menjadi sorotan karena dirinya tidak izin jika tak bisa hadir.
Gibran menjelaskan ia tidak bisa hadir karena menghadiri rapat untuk membahas proyek rel layang Joglo. Ia menilai proyek ini merupakan proyek strategis dan sangat penting untuk kota Solo. Sehingga menyebabkan dirinya izin dan tidak bisa menghadiri acara peresmian.
”Kalau saya salah, saya mohon maaf. Tapi saya merasa ada pekerjaan urgent yang harus diselesaikan. Kalau tidak timeline-nya bisa meleset. Kalau meleset, nanti selesainya 2025 bahkan sampai 2026. Kasihan warga Joglo, Kadipiro, Mojosongo. Mereka tidak ingin itu (molor) terjadi,” kata Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo, Selasa (17/10/2023).
Gibran bersikukuh bahwa dirinya selalu berusaha hadir dalam tiap agenda yang diselenggarakan PDIP, misalkan saja rapat kerja nasional (rakernas) hingga rapat kerja daerah (rakerda). Namun Gibran menegaskan, absennya dari kegiatan kemarin murni karena urusan rapat proyek rel layang Joglo.
”Kemarin saya ada pekerjaan, pak dirjen (Direktur Jenderal Perkeretaapian Mohamad Rizal Wasal dan Direktur Prasarana Perkeretaapian Djarot Tri Wardhono) ke sini kemarin. Saya sudah izin,” ujarnya.
Menurutnya, pertemuan dengan Dirjen Perkeretaapian Mohamad Rizal Wasal kemarin lebih penting. Mengingat proyek ini juga mendapat catatan karena pernah terjadi Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK, yakni Kepala BTP Kelas I Semarang sebelumnya, Putu Sumarjaya.
”Dan mohon maaf untuk proyek kemarin tidak bisa saya tinggal rapatnya, Pak Dirjen langsung yang datang ke sini. Semua tahu, kepala balainya kena OTT,” tegasnya.
