ERA.id - Puluhan mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo berdemo menyoal pelanggaran demokrasi dan etika dalam Pemilu 2024 di halaman Rektorat UNS, Solo, Rabu (6/2/2024). Mereka menyesalkan sikap rektor, guru besar dan dosen UNS yang tidak bersikap hingga saat ini.
"Ini jadi pertanyaan besar bagi kawan-kawan mahasiswa. UNS katanya jadi salah satu universitas benteng Pancasila, namun hingga kini belum berani menyampaikan sikapnya,” kata Koordinator Aksi yang juga Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNS 2024 Agung Lucky Pradita.
”Kami mendesak untuk bersikap, kemarin selama kurang lebih tiga hari teman-teman mahasiswa membuat petisi dan sudah ada lebih dari 1.500 tanda tangan. Kami mendesak seluruh civitas akademika untuk bersuara dan menyikapi keadaan demokrasi kita saat ini,” katanya.
Dalam aksi ini, dibacakan pernyataan sikap yang disebut sebagai Maklumat Supersemar dengan judul Demokrasi Terkhianati, Pancasila Tercela. Maklumat ini berisikan kekecewaan mereka atas demokrasi yang tidak dapat menjunjung tinggi etika dan prinsip hukum yang didasarkan pada Pancasila dan UUD 1945.
Selain mendesak seluruh lembaga yang berkaitan dengan pelaksanaan Pemilu 2024 agar menegakkan independensi dan didasarkan pada prinsip luber jurdil.
"Kami menuntut presiden dan semua pejabat pemerintahan untuk tidak melakukan politisasi maupun personalisasi bantuan sosial dan tidak terlibat dalam tim sukses dan tim kampanye pasangan calon,” tegas Agung.