PPP NTB Harap Ada Keajaiban Usai Dinyatakan Tak Lolos Parlemen

| 21 Mar 2024 01:30
PPP NTB Harap Ada Keajaiban Usai Dinyatakan Tak Lolos Parlemen
Arsip Ketua DPW PPP Nusa Tenggara Barat (NTB) Muzihir (tengah) didampingi Sekretaris DPW PPP NTB, Muh Akri (kanan). (Antara/Nur Imansyah)

ERA.id - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Nusa Tenggara Barat berharap ada keajaiban setelah partai berlambang Ka'bah itu tak lolos ambang batas parlemen 4 persen menurut rekapitulasi suara tingkat nasional.

"Terkait keputusan rapat pleno KPU malam ini. Mudah-mudahan ada keajaiban," kata Sekretaris DPW PPP NTB Muh. Akri menanggapi hasil Rapat Pleno KPU RI, Rabu (20/3/2024), dikutip dari Antara.

Akri mengaku membenarkan dan tidak menyangka partainya tak lolos ambang batas parlemen 4 persen dari suara sah secara nasional atau minimal 25 persen dari total suara sah di satu provinsi.

"Iya begitulah," ujarnya.

Sampai berakhirnya pleno rekapitulasi suara, suara PPP mentok di angka 5.878.777 atau 3,87 persen. Artinya kurang sekitar 200 ribu lebih suara.

"Harus cari 0,22 persen atau 200 ribu lebih suara baru bisa penuhi 4 persen," terangnya.

Akri menyatakan DPW PPP NTB tidak bisa banyak berkomentar. Sebab urusan tersebut menjadi ranah Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP. Apalagi di NTB pihaknya telah menyumbang suara elektoral yang terbilang besar.

Untuk Dapil NTB II (Pulau Lombok) suara PPP tembus 173.716 suara. Raihan suara ini jauh meningkat dibanding Pemilu 2019 yang hanya di angka 60-an ribu. Bahkan PPP berada di kursi delapan besar. Belum lagi Dapil NTB I (Pulau Sumbawa) meski belum masuk tiga besar dari jumlah kursi DPR RI yang tersedia.

"NTB maksimal memberikan suara. Kemudian kalau tidak masuk PT (parliamentary threshold) berarti urusan dapil provinsi lain," kata Ketua Fraksi PPP DPRD NTB itu.

Pihaknya belum mengetahui penyebab pasti gagalnya PPP.

"Ini masalahnya tidak tahu ini apa efek pilpres atau apa. Mungkin efek pilpres bisa jadi," ujarnya. "Tapi masih ada langkah lain. Ini ranah DPP bagaimana PT ini bisa masuk. Apakah gugat di MK atau seperti apa."

Sementara itu, KPU NTB juga membenarkan bahwa PPP tidak tembus PT 4 persen. Hal tersebut berdasarkan rekapitulasi KPU RI yang telah selesai.

"Iya (benar) begitu hasil rekapitulasi nasional," ungkap Anggota KPU NTB, Agus Hilman.

Hilman membenarkan dari data KPU sendiri PPP mentok di angka 3,87 persen.

"Iya itu data betul," katanya singkat.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menyelesaikan rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional untuk 38 provinsi meliputi Pemilu Presiden/Wakil Presiden RI, Pemilu Anggota DPR RI, dan Pemilu Anggota DPD RI pada pukul 19.09 WIB, Rabu (20/3/2024).

Untuk partai politik perolehan suara tertinggi diraih oleh PDIP, disusul kedua Partai Golkar, ketiga Partai Gerindra, keempat Partai PKB, kelima Partai NasDem, keenam PKS, ketujuh Partai Demokrat, dan kedelapan PAN.

Sementara PPP, PSI, Perindo, Partai Gelora, Hanura, Partai Buruh, Partai Ummat, PBB, Garuda, dan PKN dipastikan tidak lolos ke DPR RI. Perolehan suara mereka di Pemilu 2024 tak sampai ambang batas parlemen 4 persen. Dengan demikian, PPP menjadi satu-satunya partai petahana yang tidak masuk kembali ke DPR.

Rekomendasi