Nasib Dua Srikandi Damkar Usai Dilempar Batu Saat Mau Padamkan Api di Bogor

| 25 Oct 2024 09:31
Nasib Dua Srikandi Damkar Usai Dilempar Batu Saat Mau Padamkan Api di Bogor
Raden Yunita (kiri) dan Vivi Hastuti (kanan), dua srikandi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bogor. (Antara)

ERA.id - Vivi Hastuti (27 tahun) dan Raden Yunita (25), yang menjadi srikandi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP), Kota Bogor, Jawa Barat, dilempari batu saat mau memadamkan api di Jalan Raya Tajur pada Selasa (22/10/2024).

Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan DPKP Kota Bogor Mohamad Ade Nugraha, Kamis kemarin bilang, keduanya kini dalam kondisi aman.

Ade menegaskan, tak lama setelah pemadaman selesai dilakukan, pihaknya berkoordinasi dengan aparat setempat terkait kejadian pelemparan batu tersebut.

“Aman tidak apa-apa. Sudah diriungkan sama Babinsa, RT, RW setempat malam itu juga. Tapi kalau alasannya (melempar batu) nggak tahu,” kata Ade.

Namun demikian, ia berharap kejadian tersebut tidak lagi terulang, mengingat para petugas pemadam kebakaran sudah berupaya merespons aduan warga secepat mungkin.

“Kita tidak mengharapkan kejadian yang sama terulang. Damkar sudah berusaha untuk respons time secepat mungkin, tiba di lokasi kebakaran dan melakukan pemadaman. Kalau ada pihak yang merasa tidak puas, mohon maaf,” ucapnya.

Sementara itu, salah satu srikandi yang menjadi korban pelemparan batu, Raden Yunita, mengatakan, saat kebakaran dilaporkan pada Selasa pukul 15.00 WIB, dirinya dan Vivi tiba paling pertama di lokasi bersama seorang pengemudi unit mobil pemadam.

Setibanya di lokasi, ia dan Vivi segera turun dari mobil dan langsung menyiapkan selang yang akan digunakan untuk menyemprotkan air.

“Kita fokus memadamkan api ya. Tidak tahu wajah orangnya siapa-siapa yang lempar batu. Tapi kita lihat di situ. Mereka lempar batu ke kita,” kata Yunita.

Sementara itu, srikandi bernama Vivi Hastuti mengatakan, beberapa warga juga sempat mencoba merebut selang air dari para petugas pemadam.

Ia menduga warga melakukan hal tersebut karena panik melihat api yang sudah berkobar besar, ditambah dengan cuaca panas dan kondisi angin yang cukup kencang.

Vivi pun meminta bantuan kepada masyarakat agar juga sigap dalam melaporkan kebakaran, meskipun api masih terlihat kecil, agar kebakaran tidak terlanjur membesar.

“Kalau bisa begitu melihat kebakaran, foto, langsung lapor ke kami. Jangan pas api sudah membesar baru melaporkan. Kami juga sekuat tenaga cepat-cepat ke lokasi dan melalukan penanganan,“ ucapnya.

Rekomendasi