Ajak Masyarakat Bikin Pilkada Damai, Sekda Sulsel Jufri: Rusak Sedikit, Ongkosnya Besar

| 25 Oct 2024 11:10
Ajak Masyarakat Bikin Pilkada Damai, Sekda Sulsel Jufri: Rusak Sedikit, Ongkosnya Besar
Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman. (Dok. Humas Pemprov Sulawesi Selatan)

ERA.id - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulsel Jufri Rahman mengajak seluruh elemen masyarakat menciptakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 yang damai.

"Damai itu mahal. Karena mahalnya harus kita jaga. Karena begitu damai itu dirusak sedikit saja, ongkosnya itu besar. Baik itu ongkos materi maupun jiwa," kata Jufri Rahman pada sosialisasi Pilkada Damai yang digelar Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Sulsel, di Makassar, Kamis.

Dalam kesempatan tersebut Jufri Rahman mengajak semua elemen masyarakat berkontribusi dalam menciptakan Pilkada damai.

Ia mengatakan kedamaian adalah hal penting yang patut dijaga, termasuk dalam masa berlangsungnya Pilkada. "Damai itu mahal, karena jika damai itu dirusak, maka ongkosnya akan lebih besar," tambahnya.

Menurut Jufri Rahman, semua pihak yang terlibat dalam kontestasi atau peserta yang ikut kontestasi Pilkada, sebaiknya menjadi role model bagi seluruh pendukungnya untuk menjaga kedamaian.

"Karena tidak ada gunanya menang kalau terjadi kerusuhan berkepanjangan. Tentu mereka tidak bisa bekerja, karena itu kita jadikan damai itu sebagai tujuan kita semua. Kita harus menjaga kedamaian itu, supaya tidak terkoyak ataupun terlukai oleh hal-hal yang sebetulnya tidak perlu," ucapnya.

Sementara itu Ketua FKUB Sulsel Prof Dr Wahyudin Naro menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi FKUB untuk berperan membantu pemerintah dalam menyosialisasikan seluruh kebijakan dalam rangka menjaga keutuhan dan harmonisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Wahyudin mengatakan kedamaian menurut pandangan FKUB Sulsel dalam pelaksanaan Pilkada bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, namun juga menjadi tanggung jawab bersama dalam menjaga kedamaian, keamanan, toleransi dan kerukunan.

"Itu adalah merupakan tanggung jawab bersama, menjadi tujuan utama dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ungkapnya.

Sebelumnya, kata Wahyudin, pihaknya telah menggelar kegiatan pelatihan jurnalistik dan konten kreator oleh pemuda lintas beragama yang bertujuan agar generasi muda dapat memfilter berita-berita yang dapat menyesatkan, yang dapat memprovokasi atau menjadi black campaign di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Tidak hanya itu, lanjutnya, sosialisasi Pilkada damai juga telah digelar untuk peserta dari ormas perempuan dan tokoh-tokoh majelis agama, karena ketegangan dalam pelaksanaan Pilkada serentak itu sangat tinggi.

Rekomendasi