ERA.id - Para pendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Selatan merusak momentum debat kandidat Pilkada Sulsel 2024 dengan bentrokan di luar arena debat, di depan Hotel Claro Makassar, Minggu kemarin.
Masing-masing para pendukung paslon dipisah untuk menghindari ketegangan. Massan pasangan nomor urut 1 Moh Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad (DIA) ditempatkan di Jalan Andi Djemma, berdekatan hotel setempat.
Fans paslon nomor urut 2 Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi Masse (Andalan Hati) ditempatkan di Jalan Pendidikan berdekatan dengan Hotel Claro, di Jalan Andi Pangeran Pettarani, Makassar.
Saat debat dimulai, kedua massa pendukung bertemu di pertigaan Jalan Andi Pangeran Pettarani-Andi Djemma, pendukung saling bersorak dan diduga saling ejek, tidak beberapa lama terjadi ketegangan kemudian saling serang dengan batu.
Polisi melerai dua pendukung yang saling lempar dan suasana menjadi tegang. Akibat dari bentrokan, itu satu unit mobil rusak, sejumlah anggota Polri dan massa pendukung paslon terluka terkena lemparan batu.
Polisi berupaya menenangkan kedua massa pendukung di luar arena debat agar tidak melanjutkan bentrokan. Beruntung hujan deras turun secara perlahan menghentikan aksi mereka. Terlihat banyak batu berserakan di jalanan usai kejadian itu dan tidak ada yang diamankan.
Tidak hanya di luar, di dalam arena debat juga terjadi ketegangan antarpendukung paslon karena saling bersorak-sorak mengunggulkan jagoannya hingga terjadi adu mulut, bahkan nyaris adu fisik. Alhasil, dapat ditenangkan aparat dan panitia penyelenggara.
"Kita tadi sudah pisahkan kedua bela pihak, dan kita memberikan pemahaman kepada mereka karena ini pesta demokrasi dan sudah debat dan ini juga sudah aman terkendali," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokh Ngajib di lokasi kejadian.
"Alhamdulillah, kedua belah pihak sudah saling memahami, mengerti dan membubarkan diri, melaksanakan, mendukung masing-masing dengan aman dan terkendali," katanya lagi.
Saat ditanyakan apa masalah sehingga terjadi hal tersebut, kata kapolres, terjadi kesalahpahaman antarpendukung, dan di saat bersamaan jalanan dipadati orang dan kendaraan dan mereka saling bersorak-sorak hingga akhirnya memanas.
Sementara itu, Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Sulsel, Kombes Pol Heru Novianto menyampaikan, pihaknya bersama KPU Sulsel awalnya memisahkan dua kelompok massa pendukung.
"Alhamdulillah, sebenarnya sudah rapi. Memang ada sedikit kebocoran, tapi dalam waktu tidak sampai setengah jam kami sudah bisa kendalikan. Tidak ada benturan begitu kuat, sampai korban juga tidak ada, sudah bisa kita lerai," katanya.
Menanggapi bentrokan tersebut, calon Gubernur Sulsel Moh Ramdhan Pomanto, mengaku massanya diganggu lebih dulu. Dia juga bialng kalau loyalisnya banyak.
"Saya dapat informasi mereka diganggu, kan kami tidak pernah ganggu orang. Kalau diganggu yah pasti begitu, kami banyak orang loyal. Tapi saya berharap tenang. Tanda-tanda kemenangan sudah dekat. Saya harap semua tenang, serahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian, langsung melapor saja, kalau ada terluka langsung lapor," paparnya menegaskan.
Sementara calon Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman membenarkan kalau pendukungnya rusuh di luar arena debat. "Kami dengar-dengar tadi (bentrokan). Kami berharap dan memberikan ruang seluas-luasnya kepada aparat, tentu bagaimana menyelesaikan persoalan secara presuasif. Kepada para pendukung, ini jangan dimaknai sesuatu hal pertikaian dan sebagainya," katanya.
"Kita ini sama-sama sipakatau, sipakalebbi (saling menghargai). Mari kita menghadirkan Pilkada damai dengan sebuah target untuk semua," tuturnya kepada awak media usai debat.