ERA.id - Ornamen penyu di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Gado Bangkong, Pelabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, kini telah rusak. Padahal pembangunannya menelan anggaran negara sebesar belasan miliar.
Kerajinan itu awalnya dikira patung, setelah rusak parah dan dicek, ternyata hanyalah sebuah fiber yang dilapisi kardus dan dikuatkan oleh rangka bambu. Bukan berbahan dasar semen pada umumnya.
Dalam Instagram akun @fakta.indo yang dilihat ERA, terlihat video yang menampilkan punggung ornamen penyu yang terkelupas. Selain itu, bangunan tempat ornamen tersebut juga retak dan pecah.
Imran Firdaus selaku perwakilan kontraktor mengatakan pihaknya sudah memenuhi kewajiban sesuai aturan proyek.
“Kami melihat foto-foto yang bertebaran di media sosial. Jadi si penyu itu memang bukan terbuat dari coran atau batu. Jadi itu terbuat dari resin dan fiberglass. Kenapa ada kardus di dalam, nah itu sebagai media karena kalau tidak ada kardus si resin gak bisa nempel,” ujar Imran dalam keterangannya.
“Anggaran proyek ini memang Rp 15 miliar tapi setelah dipotong PPN jadi sekitar Rp 13 miliar. Ada juga temuan BPK terkait kekurangan volume dan denda keterlambatan yang mencapai hampir Rp 1 miliar sehingga realisasi anggaran di lapangan tidak sebesar yang banyak diberitakan,” pungkas Imran.
Fakta menyedihkan ini langsung direspons netizen. Mereka mengkritik dan mempertanyakan transparansi dan kualitas pengerjaan proyek yang dibangun dengan anggaran Rp15,6 miliar ini.