Serius Tangani Premanisme, Polda Jabar Ungkap 36 Target Operasi

| 10 May 2025 12:00
Serius Tangani Premanisme, Polda Jabar Ungkap 36 Target Operasi
Kapolda Jabar, Irjen Rudi Setiawan. (Antara).

ERA.id - Polda Jabar serius menangani aksi premanisme yang kerap mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat. Keseriusan itu dibuktikan dengan adanya pengungkapkan 36 target operasi.

Kapolda Jabar, Irjen Rudi Setiawan mengatakan, pada hari ke delapan pelaksanaan Operasi Pekat II Lodaya 2025 mulai 1 hingga 10 Mei 2025, sudah ada 36 dari 44 target operasi berhasil diungkap.

"Capaian itu setara dengan 81,82 persen dari total target yang ditetapkan," kata kata Rudi Setiawan, Sabtu (10/5/2025).

Rudi menyebut, dalam pelaksanaan operasi ini, setidaknya ada 109 pelaku non-target yang berhasil diamankan dan menyelamatkan 98 korban. 

Kemudian, menangani 99 kasus premanisme yang tersebar di berbagai wilayah, termasuk terminal, pasar tradisional, proyek pembangunan, kawasan sengketa tanah, dan hiburan malam.

Pada operasi ini, polisi menyita berbagai barang bukti di antaranya, 42 bilah senjata tajam, 1 airsoft gun, 15 sepeda motor, 4 mobil, 8 ponsel, 46 dokumen, dan uang tunai sebesar Rp1.320.500. 

"Operasi ini melibatkan 935 personel, terdiri dari 185 anggota Polda dan 750 anggota dari satuan wilayah jajaran," ujarnya.

Dengan begitu, Rudi memastikan, Polda Jabar serius dan konsisten dalam menindak segala bentuk premanisme yang meresahkan warga. 

"Operasi ini tidak hanya untuk penindakan, tapi juga mencegah melalui kegiatan intelijen, pembinaan masyarakat, serta menyasar pelaku yang beroperasi secara digital," tuturnya.

Rudi memastikan Jabar berkomitmen untuk meningkatkan patroli dan pengawasan di titik-titik rawan. Lalu, membuka ruang komunikasi dengan masyarakat agar lebih berani melapor bila mengalami atau menyaksikan aksi premanisme.

"Kami optimistis dapat menuntaskan operasi ini dengan hasil maksimal, menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif dan mendukung pertumbuhan investasi di Jawa Barat," kata dia.

Rekomendasi