ERA.id - Pencarian kapal ambulans yang hilang kontak di perairan Selat Makassar sejak awal pekan lalu masih terus dilakukan. Hingga hari keempat, tim SAR dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Makassar belum menemukan tanda-tanda keberadaan kapal maupun tiga orang di dalamnya.
Kapal ambulans tersebut diketahui berangkat dari Pulau Tinggalungan menuju Pulau Dewakkang, Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan, pada Senin (13/10/2025) lalu. Perjalanan yang seharusnya ditempuh dalam waktu sekitar delapan jam itu berakhir tanpa kabar hingga Selasa keesokan harinya.
“Kendala pencarian sejauh ini tidak ada petunjuk titik hilangnya kapal. Belum ditemukan serpihan maupun benda terapung lainnya. Selain itu, kondisi cuaca juga kurang mendukung, dengan ombak besar dan angin kencang,” kata Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Makassar, Andi Sultan, Minggu (19/10/2025).
Menurut Sultan, tim SAR telah melakukan penyisiran di sejumlah titik berdasarkan arah arus laut yang berubah setiap enam jam.
“Tim juga berkoordinasi dengan kapal-kapal yang melintas di jalur pelayaran tersebut untuk mencari kemungkinan adanya tanda keberadaan kapal ambulans,” jelasnya.
Sejak awal operasi, tim SAR mengerahkan KN SAR Kamajaya dan berkoordinasi dengan Polairud Polda Sulsel serta warga sekitar pulau. Namun, hingga kini hasilnya masih nihil.
Kapal ambulans yang hilang itu diketahui baru selesai dibuat dan sedang dalam perjalanan untuk diserahkan ke Pulau Dewakkang. Tiga orang yang berada di dalam kapal masing-masing adalah M Tahir (65), Najamuddin (55), dan Hasri (60), seluruhnya warga Pulau Tinggalungan.
Tim SAR masih melanjutkan pencarian sambil memantau kondisi cuaca di wilayah perairan Selat Makassar. Hingga kini, nasib tiga penumpang kapal tersebut belum diketahui.