Begini Cara Resbob Saat Coba Kecoh Polisi yang Ujungnya Diborgol Juga

| 15 Dec 2025 19:55
Begini Cara Resbob Saat Coba Kecoh Polisi yang Ujungnya Diborgol Juga
Resbob (jaket abu-abu) saat ditangkap polisi.

ERA.id - Polisi mengungkapkan Youtuber Resbob atau Adimas Firdaus berusaha mengecoh penyidik saat kabur usai menghina masyarakat Sunda dan suporter Persib Bandung di media sosial.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan menjelaskan Resbob kabur sendirian dan selama pelarian dia bergerak sendiri. Saat kabur, Resbob berkomunikasi dengan pacarnya di kawasan Surabaya. Untuk menghindari pengejaran polisi, pelaku ini menitipkan ponselnya ke sang kekasih.

"Selama pelarian itu sendiri dia, kemudian komunikasi dengan pacarnya di Surabaya. Sempat HP dititipin ke pacarnya untuk mengecoh kita, tapi kita terus kejar sampai akhirnya ditangkap di wilayah hukum Jawa Tengah," kata Hendra kepada wartawan, Senin (15/12/2025).

Terpisah, Dirressiber Polda Jabar Kombes Resza Ramadianshah menambahkan video rasis Resbob tidak dia buat sendiri. Dua temannya membantu Resbob dalam pembuatan video tersebut.

"Dalam pembuatan video itu tidak dilakukan sendiri. Jadi ada dua orang yang membantu, masih kita dalami, masih kita periksa," ucap Resza.

Resbob kini dalam perjalanan menuju Polda Jabar untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan meminta polisi untuk menangkap seorang streamer YouTube bernama Resbob atau Adimas Firdaus yang menghina suku Sunda di media sosial.

Erwan mengaku marah tersinggung dengan ucapan pemuda tersebut, apalagi ucapan Resbob berpotensi memecah belah masyarakat.

"Saya berharap kepolisian segera menangkap orang tersebut karena ini sudah SARA dan bisa memecah belah bangsa," kata Erwan di Bandung, Kamis kemarin.

Erwan menyampaikan sebagai orang Sunda, dirinya merasa sangat tersinggung dan marah atas ucapan pelaku, sehingga dirinya sangat mengecam keras tindakan itu.

Meski demikian, Erwan mengingatkan masyarakat agar tetap bijak dan tidak menggeneralisasi kesalahan satu orang kepada kelompok tertentu. "Namun jangan dendam kepada sukunya, karena tidak semua sama. Kita fokus pada oknum tersebut," ujar dia.

Erwan menegaskan bahwa menjaga harmoni dan persatuan adalah tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa, sehingga dia berpesan masyarakat harus menumbuhkan sikap saling menghormati.

"Kita harus saling menghormati sebagai sesama warga NKRI. Jangan sampai ada lagi yang menghina suku apa pun—Sunda, Jawa, Batak, dan lainnya," ujar Erwan.

Rekomendasi