ERA.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bicara terus terang soal sektor pariwisata yang bakal merugi seiring dengan berjalannya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mulai 11 Januari hingga 25 Januari 2021.
Ganjar mengaku tak ingin menipu rakyatnya dengan mengatakan perekonomian di Jawa Tengah dalam kondisi baik di tengah lonjakan kasus aktif COVID-19.
"Pariwisata, mohon maaf ya, Anda akan rugi. Itu kita omongkan. Kita jangan tipu-tipu lagi. Sebab kalau kita bilang tenang, ya Anda akan oke, nggak mungkin," ujar Ganjar dalam diskusi yang ditayangkan melalui kanal BNPB, Kamis (7/1/2020).
Ganjar juga mengaku sudah berdialog kepada para pelaku usaha di sektor pariwisata bahwa selama PPKM berlangsung dia akan memantau dengan ketat operasional tempat-tempat pariwisata.
"Tempat pariwisata kapasitas 100, ya udah 30 persen saja, dan terpaksa akan saya pantau. Kalau sekali saja Anda melanggar, kututup. Kita bicaranya musti seperti itu. Sehingga dunia usaha bisa memahami situasi yang tidak mudah ini," kata Risma.
Politisi PDIP ini mengatakan, sulit jika harus menjalankan antara ekonomi dan kesehatan secara bersamaan. Menurutnya, pemerintah daerah sudah harus memikirkan skala prioritas di daerahnya. Oleh karena itu, Ganjar kerap meminta para pelaku ekonomi khususnya di bidang pariwisata untuk ikhlas.
Meskipun sektor pariwisata dipastikan terpuruk, namun Ganjar masih bisa memastikan sektor UMKM masih mampu bertahan saat PPKM berlangsung. Untuk UMKM yang baru akan berjalan, Ganjar menjanjikan akan memberikan pelatihan dan fasilitas.
Ganjar mengatakan, untuk pengembangan sektor UMKM selama masa pandemi COVID-19 ini, Pemerintah Daerah Jawa Tengah bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk menyelenggarakan UMKM virtual Expo
"Ternyata luar biasa. Hari ini mereka masih berjalan. Lalu kita undang marketplace untuk UMKM belajar jualan secara digital. Itulah yang kita bisa mencoba untuk tidak buntu. setiap minggu Saya punya hashtag lapak Ganjar untuk bantu mereka jualan," ucap Ganjar.
Untuk diketahui, PPKM di Jawa Tengah akan berlangsung di tiga daerah yakni Semarang Raya, Solo Raya, dan Banyumas Raya.
Selain Jawa Tengah, pemerintah pusat menyebut sejumlah daerah di seluruh Pulau Jawa dan Bali juga akan mulai menjalani PPKM untuk menekan lonjakan kasus aktif COVID-19.