Heboh! Penemuan Jenglot di Kudus, Ternyata Dijual Bebas Secara Online, Harganya hingga Ratusan Ribu

| 08 Mar 2021 21:01
Heboh! Penemuan Jenglot di Kudus, Ternyata Dijual Bebas Secara Online, Harganya hingga Ratusan Ribu
Jenglot yang ditemukan di Kudus. (Foto: Istimewa/ Juru kunci makam Ki Buyut Akasah, Kudus)

ERA.id - Dari dulu hingga kini, sosok jenglot masih digandrungi bahkan ditakuti. Jenglot dianggap iblis atau jin jahat. Jenglot juga dipercaya bisa berjalan laiknya manusia serta bisa dipakai buat pengasihan. Tak pelak, ia menimbulkan kesan mistis dan misterius. Apalagi disangkutpautkan dengan darah untuk diminumnya.

Namun, perkembangan zaman membuat misteri jenglot kian lama terungkap. Ia bisa dibedah, ditentukan asli atau palsu, serta dicermati soal apa saja hal ilmiah yang bisa diambil darinya.

Baru-baru ini, ditemukan jenglot di makam Buyut Akasah, Kudus, Jawa Tengah pada akhir Februari. Sosoknya seperti biasa, seperti boneka, kukunya panjang dan taringnya memanjang keluar dari mulut. Sosok jenglot itu dianggap manusia kecil yang diawetkan layaknya mumi atau manusia yang dikutuk, demikian dikutip dari detikcom. Apakah itu benar? Tentu saja tidak sepenuhnya benar pun salah. Itu masalah kepercayaan saja.

Bagi peneliti, jenglot dianggap benda misterius, seperti tercantum dalam buku Enigma 2: Menguak Fakta-Fakta Misterius Paling Fenomenal di Dunia. Tahun 2010 lalu tim forensik RS Cipto Mangunkusumo pernah melakukan uji sinar X terhadap jenglot milik warga bernama Hendra. Dari pengujian itu, ditemukan fakta bahwa jenglot tidak memiliki struktur tulang. "Yang ada hanya bentuk struktur menyerupai penyangga dan kepala hingga badan. Selain itu, jenglot juga diketahui tidak memiliki struktur layaknya manusia," demikian sebut buku itu.

Tim ahli forensik Universitas Indonesia juga pernah memeriksanya. Dipimpin dr. Djaja Surya Atmaja, tim mereka menemukan bahwa kulit jenglot memiliki karakteristik DNA mirip manusia. "Saya kaget dengan kenyataan ini," kata dr Djaja dalam buku Enigma 2.

Ditambahkan pula di situ bahwa sampel yang diambil dr Djaja diambil dari sayatan kulit jenglot. Namun sang pakar forensik ini memiliki keraguan atas hasil pemeriksaan timnya. Ia menganggap hasil terka tes DNA tersebut bisa meleset mengingat adanya kemungkinan kontaminasi pada kulit jenglot. "Misalnya, kulit jenglot sebelumnya terkena olesan darah manusia," kata dia.

Dr Djaja tidak menutupi kemungkinan seperti karena ada kultur pemberian darah pada jenglot secara rutin. Namun, dalam buku tersebut disebutkan bahwa sang pakar forensik tak bisa mengonfirmasi dugaan tersebut dan asal-usul jenglot pun masih misterius.

Jenglot palsu dari gabus

Jenglot ternyata bisa dibuat dengan sengaja oleh manusia sebagai karya seni yang brilian. Buktinya, jenglot yang menghebohkan Kudus, di Jawa Tengah, ternyata terbuat dari gabus usai pihak Yayasan Menara Kudus, memeriksa keaslian jenglot itu. "Ternyata benda tersebut hanyalah sebuah karya seni. Tubuhnya dari gabus," kata Humas Yayasan Menara Kudus, Denny Nur Hakim dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Minggu (7/3/2021) kemarin.

Usai jenglot ditemukan, Denny menghadirkan seorang ahli untuk mencari kebenaran tentang jenglot yang ditemukan di makam Buyut Akasah di Desa Burikan, Sabtu (27/2) lalu. "Setelah acara perayaan ta'sis Masjid Menara selesai, kami menghadirkan seorang ahli untuk mencari tahu apa sebenarnya benda yang ditemukan tersebut. Dilihat dari penampakan fisik bentuknya memang cukup menyeramkan, sebagaimana ditulis oleh banyak media," terangnya.

Setelah dicermati, ditemukan kejanggalan mulai dari karakteristik sampai dengan metafisiknya. Pihaknya pun membedah jenglot tersebut. Ternyata jenglot itu hanya sebuah karya seni, tubuhnya dari gabus, kulitnya dari jok, rambutnya dari salon, giginya dari kawat, tulangnya dari tulang kambing, dan warna merah mulutnya adalah cairan zat pewarna.

"Namun jika diperhatikan lebih cermat lagi, ada beberapa kejanggalan yang muncul, mulai dari karakteristik fisik sampai yang metafisik. Setelah mencermati beberapa saat, sang ahli memastikan bahwa benda tersebut adalah benda buatan, lalu dibuktikan dengan cara membedahnya," ujarnya.

"Ternyata benda tersebut hanyalah sebuah karya seni. Tubuhnya dari gabus, kulitnya dari jok, rambutnya dari salon, giginya dari kawat, tulangnya dari tulang kambing, dan warna merah mulutnya adalah cairan zat pewarna dari botol plastik di dalam perutnya yang disambung selang ke arah mulut," sambung Denny.

Harga jenglot

Di zaman yang sudah maju ini, perkembangan teknologi begitu cepat. Jualan jenglot pun bukan lagi dari mulut ke mulut dan mesti dilengkapi persyaratan ini dan itu. Kini jenglot bisa dijual di market place seperti Bukalapak dan lain-lain.

Melalui penelusuran Era.id, jenglot yang diklaim asli, ada yang dijual hingga Rp10 juta. Jenglot ini gambarnya mengerikan dan tertulis di penjelasan, khasiatnya banyak jika telaten dipelihara. Mulai bisa mengirim santet sampai pengasihan.

Label asli pun masih bisa diragukan, sebab siapa ahli yang bisa menilai asli tidaknya jenglot? Bagaimana cara mengukurnya? Jika dianggap pengasihan, mengapa yang menjualnya tidak memakainya saja sampai ia kaya raya?

Yang termurah tentu saja replika jenglot alias palsu. Lagipula untuk apa membeli jenglot replika atau palsu? Harga jenglot replika yang ditemui di Lazada, bermacam-macam. Ada yang mencapai Rp450 ribu hinnga Rp650 ribu.

Yang berharga Rp450 ribu adalah replika jenglot atau batara karang. Memang tampak seperti mainan, dan wajahnya jelas seperti ukiran. Sementara yang dibanderol Rp650 ribu, adalah jenglot berkepala dua.

Rekomendasi