ERA.id - Kepala kepolisian Polrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko memastikan pelaksanaan ibadah Jumat Agung umat Kristiani di Kota Medan, Sumatera Utara, berjalan kondusif dan aman.
"Kita menitip pesan, sampaikan kepada jemaatnya silakan melaksanakan ibadah dengan nyaman dan tenang, kami menjamin keselamatan," kata Kombes Riko Sunarko saat peninjauan di Gereja Katedral Medan, Jumat (2/4/2021).
Dikatakan Riko, sebanyak 16 titik lokasi perayaan Jumat Agung telah ditinjau dan hingga saat ini terpantau berjalan lancar.
Dia mengharapkan, dengan koordinasi dan kerja sama yang baik antara personel pengamanan dengan pihak gereja serta seluruh jemaat, pengamanan dan ibadah Jumat Agung berjalan sesuai harapan.
"Sampai saat ini aman dan kami berharap atas kerja sama kami, pihak keamanan gereja, jemaat, kita kerjasama sama-sama kita jaga rumah kita agar aman dan tertib," ujarnya.
Menurut Riko, Polrestabes Medan mengerahkan sebanyak 1.125 personel dalam pengamanan ibadah Jumat Agung di wilayah Kota Medan.
"Yang kita turunkan untuk pengamanan ibadah Jumat Agung total ada 1.125 personel," kata Riko.
Selain personel dari Polrestabes Medan, ada pula personel dari Polda Sumut yang terdiri dari Satuan Brimob, Sabhara dan pengamanan tertutup yakni personel Intelkam, Reskrim dan personel Narkoba.
Hingga saat ini pelaksanaan ibadah di gereja Kota Medan berjalan kondusif dan aman. Pihaknya mengimbau kepada umat Nasrani untuk tidak khawatir menjalankan ibadah ke gereja.
"Pengamanan dibantu personel gabungan dari TNI dan Satpol PP," ungkapnya.
Pastor Marihot Simanjuntak, Vikaris Parokial Katedral Medan mengatakan, untuk pelaksanaan ibadah pihaknya membagi menjadi tiga sesi dan dimulai sejak siang.
"Perayaan Jumat Agung akan dilakukan dalam tiga sesi. Sesi pertama itu pada pukul 12.00 WIB, selanjutnya pukul 15.00 WIB untuk sesi kedua, dan sesi ketiga pada pukul 18.00 WIB," kata Pastor Marihot Simanjuntak.
Dijelaskan Pastor Marihot, karena suasana pandemi Covid-19 perayaan Jumat Agung dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat dan beberapa perayaan disederhanakan.
Hal tersebut agar jemaat dapat segera meninggalkan gereja setelah menjalankan ibadah.
Selain itu, pihak gereja juga membatasi jumlah jemaat dalam perayaan Jumat Agung. Biasanya gereja dapat menampung 400 jemaat, namun setiap sesinya hanya diperbolehkan 376 jemaat.
"Sampai saat ini pada sesi pertama ini ada 376 jemaat yang mengikuti perayaan Jumat Agung," pungkasnya.