Bulan Ramadan di Wamena: Buka Puasa dengan Tradisi Bakar Batu

| 25 Apr 2021 16:01
Bulan Ramadan di Wamena: Buka Puasa dengan Tradisi Bakar Batu
Suasana acara bakar batu Komunitas Muslim Wamena (Foto: Hendrina Dian Kandipi/ANTARA).

ERA.id - Tradisi bakar batu, ajang silaturahmi bagi masyarakat pegunungan Papua, juga dijalankan oleh komunitas muslim di Wamena, Jayapura, saat mereka berbuka puasa di bulan Ramadan.

Proses bakar batu - yaitu memasak di atas batu yang membara - biasanya dilakukan sebagai perayaan momen besar, misalnya upacara perdamaian setelah perang suku. Tradisi ini biasa dilakukan di masyarakat pedalaman di Lembah Baliem, Paniai, Pegunungan Tengah hingga Yahukimo.

Bagi komunitas muslim Wamena, tradisi bakar batu dilakukan untuk menyambut bulan suci Ramadan.

Tokoh komunitas muslim Wamena di Jayapura, Michael Asso, dikutip dari ANTARA, (25/4/2021), mengatakan bahwa makna tradisi bakar batu adalah untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama.

"Kami tidak akan pernah melupakan adat dan budaya kami sebagai masyarakat pegunungan Papua untuk melakukan proses bakar batu," katanya.

Namun tradisi tersebut sedikit diubah oleh komunitas Muslim Wamena yang jumlahnya tidak banyak. Misalnya, terkait obyek yang dimasak, karena biasanya bakar batu memuat daging babi untuk dimasak, mengingat sebagian besar masyarakat di Papua adalah kaum Nasrani.

"Acara bakar batu biasanya diselenggarakan tiap menyambut sesuatu yang dianggap spesial seperti Ramadhan tahun ini," ujar Asso.

Meski bersifat tradisional, tradisi bakar batu memerlukan biaya yang tidak sedikit. Karenanya, harus ada pihak atau orang tertentu yang membiayai. Hal inilah yang direspons oleh PT Pertamina Regional VIII Maluku-Papua, seperti disampaikan oleh Unit Manager Communication, Relations and CSR Pertamina Regional Papua-Maluku Edi Mangun di Jayapura, Minggu.

"Saya sebagai salah satu manajer yang kebetulan juga orang Papua ingin mengenalkan budaya ini kepada jajaran pimpinan Pertamina Regional VIII," katanya.

Menurut Edi, buka bersama masyarakat Muslim Wamena ini juga bertujuan untuk membangun silahturahmi dengan semua komponen warga yang ada.

"Kami juga menyerahkan bantuan santunan kepada anak-anak, kemudian juga bahan pokok kepada keluarga yang ada, di mana diharapkan bisa membantu memenuhi kebutuhan dan keperluannya di bulan Ramadhan," ujarnya.

Rekomendasi