Terungkap Penyebab Lonjakan Kasus COVID-19 di Kudus dan Bangkalan, Menkes: Akibat Ziarah dan Pekerja Migran

| 07 Jun 2021 14:13
Terungkap Penyebab Lonjakan Kasus COVID-19 di Kudus dan Bangkalan, Menkes: Akibat Ziarah dan Pekerja Migran
Kota Kudus

ERA.id - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sakidin mengungkapkan penyebab lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi di Kudus, Jawa Tengah dan Bangkalan, Madura.

Menurut Budi, kenaikan kasus diakibatkan kegiatan ziarah dan banyaknya pekerja migran Indonesia (PMI) yang pulang kampung.

"Kenaikan ini karena ada peningkatan kasus secara spesifik di klaster ini, karena memang Kudus daerah ziarah. Sementara di Bangkalan ini banyak pekerja migran yang pulang dari negara tetangga," ujar Budi dalam keterangan pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (7/6/2021).

Akibatnya, kata Budi, juga berdampak pada kenaikan keterisian rumah sakit secara drastis di dua daerah tersbut dalam waktu kurang dari dua pekan.

Budi memaparkan, keterisian rumah sakit di Kudus meningkat menjadi 350 dalam waktu 1,5 pekan dari yang sebelumnya hanya 40 saja. Begitu juga yang terjadi di Bangkalan, jumlah tempat tidur untuk pasien isolasi mandiri melonjak hingga 80 dari yang awalnya hanya 10.

"Khusus di Kudus, yang rumah sakitnya terisi hanya 40an kemudian dalam 1,5 minggu naik cukup tinggi sampai 350-an. Demikian juga di Bangkalan, yang tadinya tempat tidur isolasinya terisi 10an sekarang juga dalam 1,5 minggu naik ke 70 sampai 80an," kata Budi.

Untuk menekan lonjakan kasus COVID-19 di Kudus dan Bangkalan, pemerintah telah mengirimkan tenaga kesehatan di dua daerah tersebut. Budi mengatakan, pihaknya dalam hal ini bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indoneisa (PPNI).

"Untuk mengurai dan mengurangi tekanan di rumah sakit di Kudus dan Bangkalan, kita sudah mengirimkan dokter bekerja sama dengan IDI dan perawat dengan kerja sama PPNI untuk mengisi dan mengurangi tekanan tenaga kesehatan yang terpapar di Kudus dan Bangkalan," pungkasnya.

Rekomendasi