Makassar Ambil Sampel Kekebalan Covid-19, Libatkan Pusat Survei CRC

| 24 Jun 2021 09:47
Makassar Ambil Sampel Kekebalan Covid-19, Libatkan Pusat Survei CRC
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto (dua kiri) saat memimpin rapat koordinasi Master COVID-19 kecamatan di Balai Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (23/6/2021). (FOto: ANTARA/HO-Pemkot Makassar)

ERA.id - Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menggandeng lembaga survei independen Celebes Research Center (CRC) untuk ikut mengukur tingkat kekebalan tubuh warga kota, mulai tingkat kecamatan, kelurahan, hingga RT/RW.

"Saat ini, kami akan mengukur kekebalan tubuh warga kota dengan mengambil sampel darah. Kami akan turun mengambil sampel darah sebanyak 1.350 orang hingga tingkat RT dan RW," kata Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto saat rapat koordinasi bersama master COVID-19 kecamatan di Balai Kota Makassar, Rabu (23/6/2021).

Hasil survei ini, kata Moh Ramdhan, akan menjadi pertimbangan saat mengambil kebijakan untuk penanganan COVID-19 selanjutnya, dilansir dari ANTARA.

"Jika penuhi indikator sesuai dengan instrumen yang dijalankan, bisa saja masyarakat dapat beraktivitas dengan normal kembali," kata pria yang akrab disapa Danny Pomanto didampingi wakilnya, Fatmawati Rusdi, dalam rapat tersebut.

Ramdhan dan wakilnya bahkan rela menjadi orang pertama diambil sampel darahnya sebagai contoh awal dalam hal pencapaian survei kekebalan tubuh pada masa pandemi COVID-19.

"Ini merupakan yang pertama di Indonesia untuk mengukur kekebalan tubuh warga," kata Danny.

Pemeriksaan sampel darah itu, kata dia, dilakukan Satgas COVID-19 di bawah koordinasi Dinas Kesehatan Makassar. Sementara itu, tugas lembaga survei akan menyurvei hasil dari tes tersebut berkaitan dengan kekebalan tubuh warga kota.

Pada kesempatan itu, Direktur Celebes Research Center (CRC) Herman Heizer menjelaskan bahwa basic-nya adalah survei yang mewakili jumlah populasi warga kota.

Oleh karena itu, pihaknya meminta dukungan penuh dari pemkot setempat untuk membantu dalam pelaksanaannya agar tidak menemui kendala saat survei.

"Dengan pendekatan kebudayaan dalam memberi penjelasan dan pendekatan, tidak menghambat proses berjalannya pengambilan sampel darah itu," ujarnya.

Rekomendasi