ERA.id - Dinas Kesehatan Jakarta bersama Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Lembaga Eikjman, dan CDC Indonesia menggelar survei serologi COVID-19. Hasilnya mengejutkan bahwa separuh warga Ibu Kota pernah terpapar COVID-19.
Survei serologi ini dilaksanakan berbasis populasi dengan metode sampling, pada kurun waktu 15-31 Maret lalu. Survei dilakukan di 100 kelurahan di 6 wilayah kota/kabupaten administrasi yang mencakup 4.919 sampel.
Epidemiologi dari Tim FKM UI, Pandu Riono, menjabarkan dari hasil survei ini terlihat bahwa hampir separuh penduduk Jakarta pernah terinfeksi COVID-19, terbanyak pada usia 30-49 tahun.
Selain itu, infeksi COVID-19 pada kelompok perempuan lebih tinggi yaitu 48,4 persen dan kelompok masyarakat yang belum menikah lebih rendah risiko terinfeksinya atau hanya 39,8 persen.
"Penduduk di wilayah padat penduduk lebih rentan terinfeksi COVID-19 yaitu 48,4 persen. Semakin meningkat indeks massa tubuh, semakin banyak juga yang terinfeksi, dalam hal ini kelebihan berat badan 52,9 persen dan obesitas 51,6 persen. Orang dengan kadar gula darah tinggi juga lebih berisiko," papar Pandu dalam diskusi daring, Sabtu (!0/7/2021).
Lebih lanjut, Pandu menjelaskan, prevalensi penduduk yang pernah terinfeksi adalah sebesar 44,5 persen dengan estimasi warga yang pernah terinfeksi adalah 4.717.000 dari total penduduk Jakarta sebanyak 10.600.000 orang.
Dari jumlah estimasi warga yang pernah terinfeksi, hanya 8,1 persen yang terkonfirmasi. Sebagian besar yang pernah terinfeksi, tidak terdeteksi. Selain itu, sebagian besar yang pernah terinfeksi, baik terdeteksi maupun tidak terdeteksi, tidak pernah merasakan gejala.
Pandu mengatakan kekebalan komunal atau herd immunity di Ibu Kota akan sulit tercapai karena Jakarta adalah kota terbuka dengan mobilitas penduduk yang cukup tinggi.
“Konsekuensinya, semua penduduk yang beraktivitas di Jakarta, baik warga Jakarta maupun pendatang, harus memiliki kekebalan (telah tervaksinasi) yang dapat mengatasi semua varian virus,” kata Pandu.
Menanggapi hasil survei tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap separuh warga yang telah terpapar virus ini sudah mendapatkan kekebalan dari virus corona. Sementara untuk yang lain, pihaknya akan menggalakkan program vaksinasi sehingga herd immunity di Jakarta bisa tercapai.
"Artinya separuh penduduk di Jakarta sudah memiliki exposure, mudah-mudahan mendapat kekebalan Covid-19. Nah ke depan kita akan mendorong lebih jauh supaya kegiatan vaksinasi bisa tuntas," kata Anies dalam diskusi yang sama.
Dia mengatakan Pemprov DKI Jakarta memang masih punya banyak pekerjaan rumah terkait vaksinasi COVID-19. Sehingga, Anies berharap semua pihak saling bekerja sama menggerakkan sesama supaya mau divaksin.
"Separuh warga Jakarta sudah terinfeksi, 50 persen lebihnya harus divaksin juga. PR-nya belum selesai, PR-nya masih panjang, bahwa vaksinasi harus dikeroyok, bukan hanya tindakan vaksinasi tapi juga menggerakkan orang datang ke tempat vaksinasi," pungkasnya.