ERA.id - Camat Manggala Ansar Umar menanggapi ancaman yang dilontarkan Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan "Danny" Pomanto. Kepada ERA, ia tidak mau berkomentar banyak soal perseteruannya.
Diketahui, Ansar dianggap memprovokasi masyarakat di Manggala agar mereka menolak program Makassar Recover. Belakangan, inilah yang membuat Danny geram.
"Saya sebagai bawahan hanya kerja dan kerja saja. Atasan dan orang lain yang menilai," ucapnya, Sabtu (10/7/2021).
Lebih jauh, Anshar menilai kerja tim yang menjalankan Makassar Recover yakni Satgas Detector Covid-19, terpantau lancar.
Adapun mereka hanya terkendala dengan situasi yang hening, sebab beberapa warga tidak berada di rumah, dan ada yang belum mengerti langkah konkret dari satgas.
"Saya lihat lancar di lapangan. Kalau pun ada kendala, hampir sama dengan wilayah lain. Ada yang kosong rumahnya dan ada warga yang belum paham betul. Buktinya ada banyak ketua RT/RW yang mengawal tim Detector di lapangan," sebut Anshar.
Soal laporan kinerja menyeluruh Satgas Detector Covid-19 di Kecamatan Manggala, Anshar mengaku belum mendapat informasi, karena mereka baru saja bertugas.
"Ini hari kan hari pertama, sambil evaluasi dan menunggu laporan yang akurat dari lapangan, apa kendala dan masalah, serta solusi apa," akunya.
Menanggapi itu, Danny Pomanto tetap pada pendiriannya semula yakni akan mencopot Ansar. Bahkan ia berencana akan menginspeksi kinerja Satgas Detector Covid-19 di Kecamatan Manggala.
"Nanti saya sidak langsung," tegas Danny.
Sebelumnya, Danny merasa berang karena Ansar disebut sebagai sosok yang memprovokasi warga untuk menolak kerja Satgas Covid-19 buatan Pemkot Makassar.
Beredar pula kabar bahwa Ansar menganggap program Makassar Recover hanya mirip sampul buku biasa alias program ilusi.
"Memprovokasi warga bahwa tidak akan jalankan Makassar Recover dan mengatakan bahwa penanganan covid tidak ada gunanya," pungkasnya.