ERA.id - Sebuah curhatan berisi kesedihan sekaligus lelucon disampaikan seorang warganet bernama @jagadhj di Twitter. Ia termasuk salah satu orang dari sekian banyak warga yang mengeluhkan PPKM.
Namun di balik keluhannya, ia masih punya solusi untuk melanjutkan hidup meski diimpit PPKM Darurat. Dengan cara apa? Ya, ia memilih menggadai motornya.
Di balik itu semua, ia pun meras bersyukur karena tak perlu lagi memasukkan kendaraannya ke dalam rumah saat malam tiba.
"Enaknya PPKM diperpanjang gini pas malem ga perlu repot masukin motor, soalnya motornya udah masuk pegadaian," tulis @jagadhj pada 22 Juli silam.
Setelah curhatannya itu viral, akun resmi Pegadaian langsung membalas. Ia mendoakan @jagadhj agar senantiasa sehat di tengah pandemi yang semakin banyak menimbulkan korban.
Tak lupa, Pegadaian juga menjami kalau motor @jagadhj aman di pihaknya. Sebab, Pegadaian akan menjaga barang yang dititipkan pada mereka.
"Jaga kesehatan ya Sahabat, biar kami yang jaga motornya," tulis @shbt_pegadaian.
Komentar itu langsung memicu interaksi yang banyak. Beragam netizen tertawa karena tindakan Pegadaian yang dinilai lucu.
"Bisabisanya si admiin hahaha, emas saya juga jagaiin ya miin disanaa tunggu akuu sampe ppkm berakhiir," tulis @nanablaablaa.
Untuk diketahui, fenomena gadai kendaraan ini memang banyak dilakukan masyarakat. Hal itu juga dibenarkan oleh pihak Pegadaian Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Selama penerapan PPKM level 3 skala mikro, banyak nasabah yang tercatat menggadaikan kendaraan, dibanding produk lainnya.
Pimpinan Cabang Pegadaian Kendari, Rahmat Saleh mengatakan selama pemerintah menerapkan kebijakan PPKM level 3 skala mikro termasuk di kota itu, pihaknya mencatat terjadi peralihan tren transaksi dari perhiasan ke kendaraan.
"Untuk transaksi yang paling dominan di Pegadaian saat ini yang paling banyak digadaikan oleh masyarakat adalah perhiasan emas, tapi kami melihat dalam kondisi PPKM dan situasi pandemi COVID-19 ada tren masyarakat itu banyak menggadaikan kendaraan baik kendaraan roda dua maupun roda empat," katanya, Rabu (28/7/2021) kemairn.
Ia menyebutkan tren masyarakat menggadaikan kendaraannya meningkat, di mana sebelum adanya pandemi dan penerapan PPKM, masyarakat hanya menggadaikan maksimal satu kendaraan dalam satu hari, namun kini menjadi empat.
"Sebelum kondisi PPKM memang orang yang menggadaikan kendaranya itu dalam satu hari satu nasabah saja, tapi dengan kondisi PPKM, sekarang nasabah yang menggadaikan kendaraan bisa sampai empat nasabah dalam sehari," jelas dia.
Rahmat menyebutkan, mayoritas yang menggadaikan kendaraannya yakni pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan juga masyarakat pada umumnya.
"Kalau dilihat proporsinya sebenarnya lebih banyak para pelaku UMKM, yang barang kali terdampak pandemi dan ingin kembali merintis usahanya," jelasnya.
Ia juga menyebutkan, jumlah pembiayaan yang disalurkan pada situasi pademi sekarang ini terjadi penurunan jika bandingkan dengan kondisi-kondisi sebelum merebaknya wabah COVID-19.