ERA.id - Pasien COVID-19 bernama Salamat Sianipar, yang viral lantaran diduga dikeroyok warga di Desa Sianipar Bulu Silape, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba, Sumatera Utara (Sumut) dikabarkan telah meninggal dunia, Minggu (1/8).
Salamat meninggal dunia di Rumah Sakit Adam Malik saat sedang menjalani perawatan sejak 28 Juli 2021 lalu.
Kabar meninggalnya Salamat disampaikan keponakan Salamat Sianipar, Jhosua Lubis melalui akun Instagram-nya.
"KABAR DUKACITA. TULANG SALAMAT SIANIPAR korban pemukulan di bulusilape, kab.tobasa, sumut telah meninggal dunia di RUMAH SAKIT ADAM MALIK, Sore Tadi Tanggal, 01 Agustus 2021," tulis Jhosua pada keterangannya, Dikutip Senin (2/8/2021).
"TERPUJILAH ENGKAU TUHAN, yang telah menetapkan semua ini dan memberikan yang terbaik buat kita semua. Selamat jalan TULANG. Sudah sembuh semua sakit dan penderitaanmu, tenanglah bersama BAPA di Surga," lanjut Jhosua.
Salamat akan dimakamkan sesuai protokol kesehatan di Desa Bulu Silape. Jenazah sudah diberangkatkan dari RS Adam Malik pada pukul 05.00 WIB dan akan tiba di Desa Bulu Silape sekitar pukul 10.00 WIB.
Sebelumnya, sebuah video beredar dan viral di media sosial. Dalam video itu disebutkan, korban bernama Selamat Sianipar dikeroyok dan dipukul warga.
Bupati Kabupaten Toba, Poltak Sitorus pun angkat bicara terkait video tersebut. Dia menyatakan bahwa pria tersebut dalam kondisi positif Covid-19.
Poltak mengeklaim, pria itu bukan dianiaya warga kampung, melainkan diamankan karena lari saat menjalani isolasi mandiri (isoman).
"Bukan untuk kekerasan, hanya mengamankan. Saya lihat masyarakat desa juga sangat peduli dengan Pak Selamat Sianipar ini," kata Bupati Toba dalam keterangan yang diterima, Minggu (25/7).