Sekolah Islam Al Irsyad Nekat Gelar PTM, Gibran Langsung Perintahkan Swab Antigen

| 24 Aug 2021 16:27
Sekolah Islam Al Irsyad Nekat Gelar PTM, Gibran Langsung Perintahkan Swab Antigen
Swab mendadak yang digelar di SMP Al Irsyad yang digelar oleh Pemkot Solo pada Selasa (24/8/2021).

ERA.id - Sebuah sekolah kedapatan menggelar pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM). Kali ini Pemkot Solo menemukan satu sekolah di Kecamatan Pasar Kliwon, Solo yang melaksanakan PTM.

Sekolah tersebut yakni SMP Islam Al Irsyad yang menggelar PTM pada hari ini, Selasa (24/8/2021). Pemkot Solo langsung menindak sekolah dengan menggelar swab di tempat untuk para murid yang masuk sekolah.

Terkait hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo Etty Retnowati mengatakan hingga saat ini Kota Solo masih berstatus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.

Sesuai dengan ketentuan pemerintah, Kota Solo yang masih berstatus level 4 masih belum boleh menggelar PTM.

”Kita kan masih level 4,” katanya.

Untuk itu Pemkot Solo langsung menggelar swab antigen untuk para murid. Totalnya ada 50 murid yang diuji usap antigen oleh Pemkot Solo.

Instruksi untuk swab langsung diberikan oleh Gibran. Ia meninjau langsung pelaksanaan swab murid-murid di sekolah.

”Tadi Mas Wali (Wali Kota Gibran) langsung instruksi. Ada 50 anak, setelah swab saya minta mereka langsung dipulangkan,” kata Etty.

Etty mengakui jika pihak sekolah tidak mendapatkan laporan terkait adanya sekolah yang menggelar PTM. Setelah dikonfirmasi Dinas Pendidikan, sekolah tersebut mengaku hanya menggelar pertemuan dengan murid untuk tes hafalan.

”Mereka bilangnya hanya sehari, hanya untuk hafalan,” kata Etty.

Untuk itu Etty minta sekolah, termasuk guru dan wali murid lebih bersabar lagi. Saat status level di kota Solo turun, maka Pemkot Solo akan langsung menggelar PTM.

”Kami tahu orang tua murid mendesak, tapi ya memang harus sabar dulu,” katanya.

Sementara itu Kepala SMP Al Irsyad Arif Budi Santoso mengatakan telah menghentikan PTM untuk murid kelas VII dan kelas VIII. Selama ini sekolah menggelar pembelajaran secara daring.

”Tapi hari ini masuk karena materinya hafalan. Soalnya kalau hafalan via daring itu susah edukasinya, makanya kami putuskan PTM,” katanya.

Arif mengakui pihak sekolah telah melakukan koordinasi dengan wali murid dan Dinas Pendidikan. Bahkan wali murid cenderung mendesak agar pihak sekolah bisa melaksanakan PTM meski pandemi.

”Kalau desakan dari orang tua pasti ada, apalagi kami sekolah swasta. Tapi sebisa mungkin kami berupaya mengikuti aturan pemerintah,” katanya.

Tags : solo
Rekomendasi