ERA.id - Beberapa sekolah yang mengadakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Jabodetabek terdeteksi menjadi klaster Covid-19. Meski demikian, hal itu tak terjadi di Kota Tangerang. Dinas Kesehatan Kota Tangerang mengklaim tidak ada satu pun sekolah baik tingkat SMA dan SMP atau sederajat yang jadi klaster Covid-19.
"Enggak ada report (laporan) dari puskesmas atau sekolah (anak) yang bergejala," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Dhini Anggraeni saat dihubungi, Kamis (23/9/2021).
Bila pun ada, kata Dhini pihaknya akan langsung melakukan tracing terhadap siswa di sekolah yang terdeteksi.
"Kan kalau ada (laporan bergejala) pasti nanti kita akan turun tuh dari PKM yang ada wilayahnya, misal dari sekolah mana, nanti akan kita lakukan swab," sambung Dini.
Makanya, sampai saat ini Dinas Kesehatan Kota Tangerang dan Satgas Covid-19 belum satupun menutup sekolah dan menghentikan kegiatan PTM. Nantinya, lanjut Dini, Dinkes Kota Tangerang akan menyiapkan beberapa alat Swab Antigen yang ditujukan untuk siswa dan pengajar di masing-masing sekolah. Gunanya, tentu saja untuk melacak penyebaran Covid-19 di sekolah-sekolah.
"Baru tadi kita mau siapkan, secepatnya mudah-mudahan bisa. Dari sana, kita lihat ke wilayah-wilayah yang masih ada kasus. Atau diambil sampling dari yang paling banyak muridnya," papar Dini.
Sebagai informasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencatat adanya klaster sekolah akibat penularan Covid-19. Per Rabu (22/9/2021) pukul 11.14 WIB, tercatat 2,77 persen atau 1.299 klaster terjadi selama PTM.
Angka ini didapat dari survei kesiapan PTM yang diikuti oleh 46.892 responden sekolah. Untuk jenjang pendidikan, persentase klaster paling banyak ditemukan di SMA yakni 4,48 persen 107 klaster dari 2.388 responden.
Disusul SMP sebesar 3,41 persen atau 243 klaster dari 7.125 responden, SLB 3,28 persen 13 klaster dari 396 responden, SMK 3,04 persen 70 klaster dari 2.302 responden, SD 2,78 persen 584 klaster dari 21.024 responden.
Terendah tercatat ada pada PAUD yakni sebesar 1.91 persen 250 klaster dari 13.082 responden. Dari 1.299 klaster tersebut, ditemukan sebanyak 7.285 pendidik dan tenaga kependidikan yang positif COVID-19. Sementara ada 15.655 peserta didik yang tercatat positif.
Sehingga, ada total 22.920 tenaga pendidik maupun peserta didik yang terinfeksi corona selama PTM berlangsung saat pandemi Covid-19. Terkait provinsi, Jawa Timur memiliki total klaster terbanyak yakni 164, kemudian disusul Jawa Barat sebanyak 149 klaster dan Jawa Tengah 132 klaster.
Sedangkan untuk daerah dengan tenaga pendidik paling banyak terinfeksi ada di Jawa Barat sebanyak 1.155 orang. Disusul Jawa Tengah 733 orang, dan Sumatera Utara 553 orang.
Sementara untuk jumlah peserta didik yang paling banyak terinfeksi corona ada di Jawa Barat sebanyak 2.529 orang. Kemudian Jawa Timur 2.507 orang, dan Banten sebanyak 1.136 orang.