ERA.id - Suasana di salah satu restoran di Jayapura, Jumat (1/10) malam, seketika meriah. Puluhan warga Jawa-Madura yang merantau di Papua berkumpul di tempat itu sejak sore hari demi menyambut tamu istimewa.
Tamu itu adalah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Ganjar yang ke Papua untuk mengikuti pembukaan PON dan menyemangati atlet Jateng menyempatkan diri bersilaturahmi dengan warga Jawa-Madura di Papua.
Sorak-sorai langsung bergemuruh saat Ganjar tiba di tempat itu. Satu persatu mereka menyapa Ganjar dengan menyebutkan daerah asalnya.
"Saya dari Jabar, Pak. Saya dari Jatim. Pati pak, nyong Banyumas pak. Wonogiri hadir, Pak. Madura, Pak. Pak aku wong Lamongan. Pak foto, pak," begitu teriak para warga saat menyapa Ganjar.
"Eh wong Lamongan, pecel lele ya," canda Ganjar.
Ganjar pun dengan sabar melayani warga yang ingin berfoto dengannya. Setelah duduk sebentar dan ramah tamah, Ganjar kemudian memberikan sambutan pada masyarakat Jawa-Madura di sana.
"Pertemuan kita malam ini bukan hanya sekadar silaturahmi, tapi tombo kangen. Saya senang sekali melihat bapak ibu di sini begitu semangat dan menjaga persaudaraan sesama perantauan. Tak dhelok kabeh seneng, bahagia, mrenges (saya lihat semua senang, bahagia dan senyum)," kata Ganjar.
Cukup singkat Ganjar memberikan sambutan dalam acara itu. Selain dialog dengan perwakilan masyarakat dari berbagai daerah, Ganjar juga memberikan pesan pada mereka yang sedang mengadu nasib di Papua.
"Jangan lupa, di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Selama panjenengan di sini, mari hormati saudara kita di Papua. Jangan lupa pada asal kita. Kacang ojo lali lanjaran (jangan lupa kulit)," ucapnya.
Ganjar mengatakan sangat senang masyarakat Jawa-Madura di Papua semua guyub rukun. Ia meminta hal itu dipertahankan agar persatuan dan kesatuan bisa tetap terjaga.
"Saya doakan semuanya sehat. Saya titip, bantulah daerah ini. Bangunlah agar menjadi maju, modern, dan rakyatnya menjadi makmur. Dengan cara itu kita bisa berkontribusi pada negara. Tetep sing guyub, rukun, dan kalau pulang ke Jawa atau Madura, silakan mampir ke rumah saya," pungkas Ganjar.
Warga begitu antusias dengan pertemuan itu. Mereka menganggap, bertemu Ganjar bisa mengobati kangen pada kampung halaman.
"Seneng banget, bangga bisa ketemu langsung sama pak Ganjar. Saya belum pernah ketemu, jadi bangga sekali. Dadhi tombo kangen (jadi obat kangen) sama kampung halaman di Pati," kata Astuti, 50, salah satu warga Pati di Papua.
"Senang sekali, karena kerinduan kita pada bapak kita yang di Jawa terobati. Beliau datang ke sini menemui kita. Kita merasa diperhatikan," tambah Sumiyati, 52, warga Banyuwangi.
Ketua Himpunan Kerukunan Jawa-Madura (HKJM), Sarminanto, mengatakan, pertemuan ini merupakan sambung silaturahmi antara Gubernur Jateng dengan masyarakat Jawa-Madura yang merantau di Papua. Sekitar 21 ribu warga Jawa-Madura ada di Papua.
"Terdiri dari 6 provinsi, yakni Jabar, Jateng, Jatim, Banten, DIY, dan DKI. Kami sengaja menggelar acara ini karena hubungan emosional dengan pak Ganjar," ucapnya.
Meskipun jauh, warga merasa sepenanggungan. Masyarakat Jawa-Madura di Papua selalu rindu dengan kehadiran para pemimpinnya di Papua.
"Kerinduan kita ini sangat lama, alhamdulillah bisa tercapai. Biasanya memang kita bertemu dengan pejabat-pejabat yang datang ke Papua, seperti dulu ada Bupati Jember, Bupati Banyuwangi, kita hadirkan dengan masyarakat di sini," pungkasnya.