Gibran Akui Sering Terima Keluhan Parkir "Nuthuk" dari Warga lewat Medsos: Saya Nggak Cari-cari Kesalahan

| 02 Nov 2021 20:53
Gibran Akui Sering Terima Keluhan Parkir
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (Dok. Pemkot Solo)

ERA.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku sering mendapatkan keluhan dari masyarakat terhadap petugas parkir. Pasalnya banyak yang menemukan jika dikenai tarif parkir berlebih dan tidak sesuai dengan ketentuan.

Hal ini disampaikan Gibran saat memberikan Pembinaan dan Pembekalan Teknis Pengelola dan Petugas Parkir di Grand HAP Hotel Solo, Selasa (2/11/2021). Terkait keluhan ini, Gibran menegaskan dirinya tidak mencari kesalahan. Sebab keluhan yang diterimanya tidak hanya mengenai parkir saja, namun banyak pula persoalan lainnya.

”Disini saya nggak cari-cari kesalahan, ini untuk perbaikan kita semua,” kata Gibran.

Keluhan yang diterima Gibran, kebanyakan disampaikan melalui sosial media (sosmed). Bahkan tak hanya satu atau dua laporan saja. Saat ini kebanyakan yang dilaporkan yakni di timur Alun-Alun Utara Keraton Kasunanan Surakarta dan kawasan Singosaren.

Beberapa keluhan yang disampaikan padanya yakni petugas parkir menarik  tarif secara berlebih dan pelayanan yang tidak ramah. Selain itu masih banyak lagi keluhan dari warga, namun Gibran tak merinci satu per satu.

”Petugas parkir harusnya memberikan pelayanan yang baik pada masyarakat, sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman. Jangan sampai kejadian semacam ini terulang lagi, harus pakai seragam, dan tarifnya harus sesuai ketentuan,” katanya.

Ia juga mengingatkan pada para petugas parkir untuk menerapkan protokol kesehatan. Hal ini sebagai antisipasi penularan Covid-19.

”Meski PPKM sudah masuk level 2, petugas harus menggunakan masker,” tegasnya.

Kepala Bidang Perparkiran Dinas Perhubungan Kota Solo Henry Satya Negara mengatakan telah melakukan penindakan terhadap petugas parkir nakal  mengenakan tarif yang tidak sesuai ketentuan. Sanksi yang diberikan yakni dengan cara melubangi kartu tanda anggota (KTA). Jika sudah ada tiga lubang, maka KTA akan ditarik.

”Kalau KTA ditarik, mereka sudah tidak boleh bekerja jadi juru parkir,” katanya.

Saat ini jumlah petugas parkir di Solo yang tercatat dan terdaftar dalam KTA ada sebanyak 2.500 orang. Mereka terus diberikan pembinaan dan pembekalan teknis dengan tujuan mereka dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

”Pembinaan ini agar mereka bisa tetap melayani masyarakat dengan baik,” katanya.

Rekomendasi