ERA.id - Masjid Agung Surakarta mengalami kerusakan yang cukup parah. Bangunan cagar budaya ini diperkirakan rusak karena lapuk dimakan rayap.
Pemkot Solo pun melakukan pertemuan dengan pengelola Masjid Agung Surakarta untuk membahas mengenai kondisi tersebut.
Terungkap ternyata selama ini pengelola masjid mengalami kendala untuk melakukan perawatan karena keterbatasan biaya.
”Kerusakannya ini karena semua bahan materialnya kayu. Kemarin sudah ada kajian dengan BPCP (Balai Pelestarian Cagar Budaya) untuk melihat dan menghitung kerusakannya, termasuk untuk pembiayaannya,” kata Takmir Masjid Agung Surakarta Muhtarom saat ditemui di Balai Kota Solo, Kamis (4/11/2021).
Muhtarom mengatakan kerusakan terjadi di seluruh bangunan utama. Terutama di bangian tiang penyangga masjid. ”Dari kayunya semua terindikasi rayap, kalau tidak segera ditangani, untuk mengganti kayunya akan semakin mahal,” katanya.
Dari koordinasi dengan BPCB, dari satu tiang, terdeteksi ada 16 tiang yang harus ditambal. Penanganan saat ini akan dilakukan secara parsial. Rehab terakhir dilakukan pada tahun 2012 lalu pada bagian atap.
”Kalau di bagian inti untuk tiangnya pada 2005 lalu,” katanya.
Terkait hal ini Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka akan melihat kajian untuk perbaikan Masjid Agung. Perbaikannya menjadi salah satu prioritas bagi Pemkot Solo.
”Kalau anggarannya dengan APBD, nanti butuh biaya besar. Masjid Agung ini pembangunannya tidak bisa parsial, namun harus menyeluruh. Nanti kita ajukan,” kata Gibran.
Ia menjelaskan untuk penanganan perbaikan ini membutuhkan dana miliaran rupiah. Sebab bangunan ini merupakan bangunan cagar budaya yang membutuhkan penanganan khusus. Namun untuk perbaikannya, akan menjadi prioritas.
”Ini kan cagar budaya, jadi salah satu prioritas,” katanya.