Saat Ganjar Pakai Baju Adat Bugis-Makassar dan Bilang Jateng Terikat dengan Sulsel

| 30 Nov 2021 13:25
Saat Ganjar Pakai Baju Adat Bugis-Makassar dan Bilang Jateng Terikat dengan Sulsel
Kolase foto Syahrul Yasin Limpo, Ganjar Pranowo, dan Amran Sulaiman

ERA.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo elektabilitasnya sedang berada di puncak. Hitungan itu sudah diumumkan oleh beberapa lembaga survei.

Di antara Ganjar, bertengger nama Prabowo dan Anies Baswedan. Tak ayal, gerak-gerik Ganjar pun kadang ditafsirkan sebagai gerakan politis.

Mulai dari gesturnya, ucapannya, dll. Beberapa waktu lalu, saat memimpin upacara peringatan Hari Guru Nasional di SLB Negeri Semarang, Ganjar berpakaian adat.

Uniknya, bukan pakaian adat dari Jawa Tengah. Melainkan berpenampilan khas Bugis-Makassar dengan memakai songkok emas dari Bone, jas tutup, dan lipa sabbe khas Bugis.

Ganjar memakai songkok emas dari Bone, jas tutup, dan lipa sabbe khas Bugis saat Hari Guru (Pemprov Jateng)

Praktis, gaya tersebut mengingatkan aksi Ganjar yang memuji dua tokoh Bugis dan Makassar, yang santer dikabarkan kepincut ingin maju di Pilpres 2024 sebagai wakil presiden, yaitu Syahrul Yasin Limpo dan Amran Sulaiman.

Jauh sebelum itu, 2019 lalu, Ganjar memang sudah kepincut dengan daerah Sulawesi Selatan. Di Kantor Gubernur Jateng, Ganjar juga mengenakan pakaian adat dari Sulsel, seperti yang ditunjukkannya beberapa waktu lalu.

“Ini busana dari Sulawesi Selatan. Bajunya bagus, sarung merah ini coraknya juga bagus. Bukan alasan, saya sudah dinobatkan sebagai keluarga Sulawesi Selatan dengan sebutan Daeng Manaba,” kata Ganjar kepada peserta Munas dan Konferensi Nasional IV Forum Komunikasi Satuan Pengawas Intern di Hotel Po Semarang, 2019 silam.

Ganjar memakai baju adat Bugis-Makassar (Humas Pemprov Jateng)

Lebih dari pakaian adat, Ganjar memang sudah diberi gelar 'Daeng Manaba' dan diberi keris oleh Syahrul Yasin Limpo medio 2016, tatkala pria yang kini jadi Menteri Pertanian tersebut masih menjabat sebagai Gubernur Sulsel.

“Cekcok antarsuku, SARA, itu jadul. Anak bangsa yang betul ya seperti hari ini. Republik ini lahir dari berbagai golongan. Tidak ada yang utama, semua sama,” tegasnya.

Secara terang-terangan, Ganjar juga telah belajar banyak dari suku Bugis. Terutama keberaniannya mengarungi samudera.

“Tali ini tidak hanya mengikat saya tapi mengikat juga orang Jateng dan Sulsel. Kita berjuang mencapai kejayaan Indonesia, kita menjadi pelopor,” tandas Ganjar yang dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng.

Rekomendasi