Mengejutkan, Sebanyak 3.545 Pasangan Suami Istri Cerai di Kota Tangerang Sepanjang 2021, Ini Daftar Penyebabnya

| 09 Jan 2022 11:00
Mengejutkan, Sebanyak 3.545 Pasangan Suami Istri Cerai di Kota Tangerang Sepanjang 2021, Ini Daftar Penyebabnya
Ilustrasi pertengkaran suami-istri (Unsplash/ Afif Kusuma)

ERA.id - Angka perceraian di Kota Tangerang mengalami peningkatan. Sepanjang 2021, Pengadilan Agama (PA) Tangerang mencatat terdapat 3.545 perkara perceraian di Kota Tangerang.

Panitera Muda Permohonan PA Tangerang, Irvan Yunan mengatakan jumlah itu meningkat 14 persen dari tahun sebelumnya. Pada 2020 lalu, tercatat ada 3.041 perkara perceraian. Kata dia, rata-rata angka perceraian meningkat sekitar 10 persen.

 "Tahun 2021 jumlahnya mencapai 3.545 perkara dari total perkara yang ditangani Pengadilan Agama Tangerang 4.564 perkara," ujarnya belum lama ini.

Perkara itu meliputi gugat cerai. Rata-rata gugatan cerai itu dilakukan oleh istri sebanyak 2.678 perkara. Lalu, talak cerai atau yang dilayangkan oleh suami sebagai pemohon sebanyak 867 perkara.

"Dengan kata lain, cerai gugat hampir tiga kali lipat dibandingkan talak yang diajukan suami," kata Irvan.

Kata dia, ada beberapa faktor yang menyebabkan tingginya perceraian di Kota Tangerang. Di antaranya, faktor perceraian yang paling tinggi adalah perselisihan dan pertengkaran terus-menerus, kemudian faktor ekonomi. Disusul faktor meninggalkan salah satu palang, juga ada yang akibat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), murtad, poligami, dan dipidana atau dihukum penjara.

"Faktor penyebab yang paling tinggi adalah perselisihan, lalu ekonomi. Namun, faktor perselisihan itu di dalamnya ada faktor ekonominya juga," kata Irvan.

Menurut Irvan, kondisi pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020, turut memberi pengaruh terhadap kondisi ekonomi masyarakat. Hal itu mengakibatkan timbulnya perselisihan dalam rumah tangga, hingga akhirnya ada yang di antaranya lebih memilih bercerai.

"Pandemi menjadi salah satu penyebab perselisihan, terutama ekonomi ya, mungkin banyak istri yang enggak dinafkahi, pendapatan kan sangat berpengaruh," pungkasnya.

Rekomendasi