ERA.id - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan pedagang kali lima (PKL) Malioboro bakal dipindah akhir Januari ini sesuai jadwal. Para PKL yang tersebar di sepanjang trotoar Jalan Malioboro akan direlokasi di dua sentra PKL yang masih berada di kawasan Malioboro.
"Yo jadi. Aku wes ngenteni (sudah menunggu) 18 tahun. Jadi ora mung (tidak hanya) mundur 3 tahun," kata Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X di kompleks Pemda DIY, Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (25/1).
Sebagian besar PKL meminta pemindahan ke sentra PKL itu ditunda selama tiga tahun. Ada pula yang meminta hingga usai Lebatan tahun ini. Namun menurut Sultan, penantiannya untuk memindah para PKL itu jauh lebih lama, yakni 17-18 tahun.
Menurut dia, pemda juga tengah menyiapkan kebijakan atas tuntutan sejumlah PKL yang meminta ada kompensasi. "Nanti itu ada kebijakan. Wes tak (sudah saya) cicil. Nanti biar dilihat dulu tempatnya," katanya.
Sultan menyatakan relokasi tersebut tak dapat ditunda lagi. Pemindahan itu terkait rencana menjadikan Malioboro kawasan heritage sesuai ketentuan Unesco.
"Makanya dia (PKL) minta tunda, aku minta cepat karena sudah nunggu 17 tahun," katanya.
Apalagi kata Sultan trotoar Malioboro itu bukan milik para PKL.
"Itu milik toko sama pemerintah, bukan fasilitas kaki lima. Rasah (jangan) mundur, saiki iso kenapa sesok (sekarang bisa, kenapa besok)," tuturnya.
Relokasi rencanya dimulai Rabu (26/1) besok dan diperkirakan berlangsung 2-3 pekan. Di Malioboro terdapat sekitar 2.000 PKL.
Kami juga pernah menulis soal Alasan China Sensor Film Fight Club yang Dibintangi Brad Pitt: Dianggap Terlalu Sadis Kamu bisa baca di sini
Kalo kamu tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya!