ERA.id - Usai mengangkat penguasa baru, Pura Mangkunegara mulai menggelar berbagai kegiatan adat. Agenda pertama yakni Ruwahan atau Sadranan, upacara adat yang digelar tiap bulan Syaban sebagai persiapan menjelang bulan Ramadan.
Agenda sadranan ini rencananya akan dipimpin langsung oleh KGPAA Mangkunegara X. Selama pandemi, agenda ini juga sudah absen selama dua kali, yakni menjelang Ramadan tahun 2020 dan 2021.
”Rencananya Kamis (17/3/2022) malam ini akan kami laksanakan. Ini agenda pertama beliau (Mangkunegara X), Wilujengan Ruwahan Pura Mangkunegaran,” ucap Pengageng Wedhana Satrio Puro Mangkunegaran KMRT Lilik Priarso saat ditemui di Puro Mangkunegaran.
Upacara adat Wilujengan Ruwahan ini akan digelar di Pendhapa Ageng Puro Mangkunegaran. Untuk kegiatannya yakni pembacaan doa-doa untuk para leluhur dan para pemimpin trah Mataram Islam dengan pembacaan Yasin dan Tahlil.
Kemudian, upacara adat ini akan menyerahkan secara simbolis bunga pada para abdi dalem yang diutus untuk ziarah kubur ke makam para pemimpin trah Mataram Islam. Sementara KGPAA Mangkunegara X sendiri, tidak diperbolehkan berziarah ke makam selama ia menjabat sebagai penguasa.
”Kanjeng Gusti tidak boleh nyekar. Beliau hanya memberangkatkan utusan untuk ziarah ke makam-makam trah Mataram,” ucapnya.
Makam-makam yang diziarahi di antaranya yakni makam Para Penguasa Mangkugara di Astana Girilayu Matesih, Karanganyar, Makam Raja-raja Mataram Islam di Imogiri Bantul hingga makam kerabat punggowo baku di Wonogiri.
”Sampai ke Imogiri, Kota Gede, Wonogiri. Semua diziarahi,” ucapnya.
Wilujengan Ruwahan di Puro Mangkunegaran dilaksanakan setelah hari ke 10 bulan Saban. Upacaranya selalu digelar tiap malam jumat. Upacara adat ini sebagai persiapan untuk memasuki bulan Ramadan. Setelah agenda Ruwahan, kegiatan terdekat di Pura Mangkunegaran yakni Syawalan. Untuk kegiatan ini biasanya dihadiri oleh para kerabat, abdi dalem hingga masyarakat umum.