ERA.id - Kepolisian Daerah Maluku Utara memeriksa kesehatan tiga balita yang dikhawatirkan orangtua mereka mengalami gangguan kesehatan pada saat membubarkan massa aksi di depan Kampus I Universitas Khairun, di Ternate, Senin lalu (19/4).
Kepala Bidang Humas Polda Maluku Utara, Komisaris Besar Polisi Michael I Thamsil, di Ternate, Selasa (19/4/2022) mengatakan, Biddokkes Polda Maluku Utara mendatangkan dokter spesialis anak dr. Husain Assagaf SpA untuk memeriksa langsung kondisi kesehatan tiga balita di RS Bhayangkara Ternate.
"Polda telah mendatangkan dokter spesialis anak di RS Bhayangkara Ternate untuk memeriksa kesehatan tiga balita oleh orangtuanya dikhawatirkan terkena gas air mata akibat kericuhan unjuk rasa di Kelurahan Akehuda Ternate kemarin," kata dia.
Ia bilang dari hasil pemeriksaan dokter, ketiga anak itu dinyatakan normal dan sehat, bahkan ada anak yang memiliki beberapa penyakit ringan bawaan, akan tetapi itu sudah ada sebelum aksi unjuk rasa terjadi.
Menurut dia, keterangan dokter tidak ada indikasi atau dampak dari gas air mata sebagaimana diberitakan dan diisukan sebelumnya terhadap anak balita tersebut, melainkan hanya penyakit ringan bawaan.
"Ketiga anak balita yang diperiksa yakni Anindira D Soamole (10 bulan), M Alfatar (lima bulan), dan Nuriah Bisromah (16 bulan) yang tinggal di sekitaran Kelurahan Akehuda yang merupakan area unjuk rasa," ujarnya.
Sebelumnya, Polres Ternate menahan puluhan mahasiswa yang diduga memicu kericuhan saat aksi unjuk rasa tolak kenaikan harga BBM dan perpanjangan jabatan presiden tiga periode, satu diantaranya positif narkoba.
36 mahasiswa ditahan Polres Ternate agar kericuhan tidak meluas, dari hasil pemeriksaan urine oleh penyidik Sat Narkoba Polres Ternate didapati satu mahasiswa positif menggunakan narkoba jenis THC atau ganja dan terdapat satu mahasiswa menggunakan narkoba jenis ganja.