Manuver Politik Gerindra-PDIP Ancam Dominasi PKB di Jawa Timur

| 13 May 2022 14:41
Manuver Politik Gerindra-PDIP Ancam Dominasi PKB di Jawa Timur
Muhaimin Iskandar saat ditemui Prabowo Subianto di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, 2019 silam. (Dok. Muhaimin)

ERA.id - PDI Perjuangan dan Gerindra mengancam dominasi PKB di Jawa Timur. Hal itu diungkap Lembaga survei "Accurate Research And Consulting Indonesia" (ARCI).

"Kalau Pemilu dilakukan saat ini, PKB masih teratas dengan elektabilitas 19,9 persen," ujar Direktur ARCI Baihaki Sirajt saat paparan hasil survei di Surabaya, Kamis (12/5/2022).

Berikutnya adalah PDI Perjuangan yang elektabilitasnya mencapai 16,2 persen, dan disusul Partai Gerindra sebesar 14,9 persen.

Menurut dia, faktor utama PKB berada di peringkat pertama adalah karena kedekatan partai dengan basis-basis Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur.

Namun, Baihaki menggarisbawahi posisi Gerindra meski berada di peringkat tiga, namun disebutnya bisa merangkak naik sewaktu-waktu.

"Gerindra ini luar biasa sosialisasinya saat ini. Apalagi di bawah pimpinan Anwar Sadad sebagai ketua yang masif turun ke lapangan," ucap dia.

"Bahkan, catatan lainnya juga sering mendapat porsi pemberitaan di berbagai media di Jatim," kata dia menambahkan.

Ia menjelaskan, Gerindra bertarung ketat dengan PKB di wilayah Tapal Kuda karena di kawasan tersebut kedua partai politik berebut basis NU.

Sementara itu, Survei ARCI dilakukan pada 11-25 April 2022 di 38 Kabupaten/Kota Jatim dengan jumlah responden proporsional.

Survei ini menggunakan mutistage random sampling dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang, margin of error sebesar tiga persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Populasi survei adalah warga Jatim yang sudah punya hak pilih dalam pemilihan umum, berusia 17 tahun atau lebih atau telah menikah.

Berikut hasil survei ARCI terkait elektabilitas parpol di Jatim:

1. PKB, 19,9 persen

2. PDI Perjuangan, 16,2 persen

3. Gerindra, 14,9 persen

4. Golkar, 10,1 persen

5. Demokrat, 7,6 persen

6. NasDem, 6,9 persen

7. PPP, 5,5 persen

8. PAN, 3,2 persen

9. PKS, 2,7 persen

10. Perindo, 1,9 persen

11. Hanura, 1,4 persen

12. PSI, 0,5 persen

13. Berkarya, 0,25 persen

14. Tidak diketahui, 8,95 persen.

Rekomendasi