ERA.id - Partai Golkar yang kadernya menguasai DPRD Sulsel diperhitungkan di Pilgub 2024 mendatang. Tak ayal, rekomendasi dari DPP hampir pasti diperebutkan. Dua tokoh besar kemungkinan gontok-gontokan.
Adalah Taufan Pawe dan Erwin Aksa. Mereka berpeluang maju menjadi calon gubernur atau calon wakil gubernur. Selain itu, keduanya dimungkinkan punya usungan sendiri di Pilgub Sulsel 2024. Paling akhir, dua kekuatan ini berpotensi bergabung.
Wajar kalau nama Erwin diperbincangkan publik Sulsel, modalnya kuat dan nama yang besar di kancah nasional. Apalagi ia melejit saat menjadi promotor pasangan calon Anies-Sandiaga di Pilgub DKI beberapa tahun silam.
Setidaknya, jika ia tak maju dan berniat jadi promotor, Erwin bisa mengajak dua kader Golkar bekerja sama, mereka yakni Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani dan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan.
Kedua pasangan ini, di media sosial, mulai banyak dibincangkan. Mereka dinilai paket tepat untuk mengakomodir suara di daerah Luwu dan Gowa. Apalagi, Erwin yang juga Wakil Ketua DPP Golkar, belum lama ini mengajak Adnan untuk memenangkan 'Beringin Rimbun' di Sulsel.
Menakar kesempatan itu, Direktur Profetik Institute sekaligus pengamat politik, Muh. Asratillah S mengatakan, baik Erwin dan Taufan memiliki peran dan daya tarik masing-masing. Erwin Aksa, sambung Asratillah, memiliki akses langsung menuju Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto.
"Secara sekilas EA punya akses langsung ke Ketua DPP apalagi rekomendasi pilkada ditentukan sepenuhnya oleh DPP, namun tidak menutup kemungkinan TP juga punya semacam 'link khusus' di DPP Golkar," katanya kepada ERA, Selasa (17/5/2022).
Manuver politik Erwin itulah, yang bisa dipertimbangkan oleh Airlangga agar ia diberi rekomendasi. "EA sejak momen Pilwali Makassar tahun 2020 kemarin sudah sering muncul ke media terutama untuk mengkritisi kebijakan Pemkot Makassar yang tidak tepat sasaran. Dengan kata lain publik sudah punya kesan yang cukup positif tentang EA, kalaupun beliau (EA) berniat maju sebagai bacalon Gubernur maka sangat perlu untuk menggunakan modal kesan positif tadi dengan strategi pencitraan lebih lanjut," tuturnya.
Bagaimana dengan Taufan? Bisa saja ia mendekati Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman untuk dijadikan wakilnya di pilkada mendatang. TP, kata Asratillah, berkinerja baik sebagai Wali Kota Parepare. Infrastruktur banyak dibangun. Selain itu, ia juga adalah Ketua DPD II Golkar Sulsel dan mengontrol banyak DPD I. Setidaknya, 'masakan' ini bisa mengunggah Airlangga untuk menyantapnya.
"Sehingga jika TP maju di pilgub, maka mesin Golkar Sulsel akan lebih mudah didayagunakan untuk memenangkannya. Apalagi Golkar saat ini adakah partai dengan capaian suara terbesar di Sulsel," bebernya.
Soal potensi TP, Asratillah beranggapan jika Wali Kota Parepare tersebut telah mendapatkan hati warga Sulsel, khususnya Makassar. Toh, ia berupaya untuk membangun stadion bagi PSM Makassar. Namun soal elektabilitas dan popularitas, belum ada data konkrit yang bisa dijadikan rujukan.
"Wali Kota Parepare dua periode ini, kita ketahui, TP berhasil menghadirkan fasilitas publik monumental di kotanya. Keberhasilan ini memberikan kesan ke publik Sulsel, bahwa TP adalah kepala daerah yang inovatif dan sangat besar kemungkinan akan melakukan hal yang sama jika memimpin Sulsel," tuturnya.
Begitu saja secuplik potensi Erwin dan Taufan demi dilirik Airlanga. Apakah Golkar Sulsel bakal 'ribut' jelang pilkada serentak sebab persoalan rekomendasi usungan? Menurutmu, siapa yang bakal direstui DPP Golkar?